Kabar24.com, JAKARTA - Menteri Sosial Idrus Marham menyatakan daerah dengan potensi gizi buruk tersebar di beberapa titik di Papua.
"Saya tidak mau, karena ada data yang belum final. Ada beberapa di pegunungan di Papua dan Papua Barat," tutur Menteri Sosial Idrus Marham di Kantor Kementerian Sekretaris Negara, Rabu (31/1/18) saat ditanya daerah mana saja di Papua yang mengalami wabah gizi buruk dan campak.
Hanya saja, Idrus menganggap penyelesaian tragedi kemanusiaan di Papua harus diselesaikan secara berkesinambungan dan lintas sektoral. Pihaknya menolak jika model penyelesaian di daerah lain, diterapkan untuk Papua.
Idrus mengatakan Papua memiliki karakter tersendiri, baik dari kebiasaan masyarakat, kontur wilayah hingga kebudayaan.
"Jadi kita jangan berpikir menyelesaikan permasalahan di Papua seperti membangun Jawa Barat atau yang lain. Harus sesuai ciri karakter daerah," ujarnya.
Terkait dengan tidak optimalnya pengelolaan data otonomi khusus (otsus), sehingga menjai salah satu penyebab kejadian luar biasa (KLB) atau wabah campak dan gizi buruk di Kabupaten Asmat, Idrus enggan menanggapi.
Baca Juga
Menurut Idrus, koordinasi pengelolaan otsus akan lebih ditingkatkan, khususnya terkait pendataan pemerintah pusah dan daerah.
Tahun lalu, dana otsus sebanyak Rp11,67 triliun, dari jumlah itu Rp8,2 triliun untuk Papua dan Rp3,47 triliun untuk Papua Barat. Dana otsus meningkat pada 2018 dengan jumlah mencapai Rp12,3 triliun.