Kabar24.com, JAKARTA — Partai Hanura benar-benar terpecah. Kader yang berseberangan dengan Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang atau OSO menggelar musyawarah nasional luar biasa alias munaslub di DPP Partai Hanura, Jakarta Timur pada Kamis (18/1/2018).
Dewan Penasihat Partai Hanura Chairuddin Ismail mengatakan acara tersebut legal dan sah dari sudut pandang aturan partai. Menurutnya acara tersebut untuk meluruskan kisruh yang saat ini terjadi di tubuh partai.
“Acara ini konstitusional boleh semangat tapi santun dan tidak boleh gontok-gontokan. Kami bukan ingin menjatuhkan tapi ingin meluruskannya,” ujarnya dalam munaslub tersebut.
Munaslub tersebut dihadiri 27 DPD dan 401 DPC Partai Hanura. Dalam acara itu OSO dipecat dari posisi ketua umum dan digantikan Marsekal Madya (Purn) Daryatmo yang sebelumnya menjabat wakil ketua umum partai tersebut.
Pelengseran OSO tersebut terbilang cepat. Pada awal pekan ini OSO mendapatkan mosi tidak percaya dari pengurus partai di berbagai daerah. OSO dituding banyak melakukan kesalahan seperti melanggar anggaran dasar dan anggaran rumah tangga partai.
OSO pun dinilai melanggar pakta integritas hingga meminta mahar politik. Dalam kesempatan tersebut Daryatmo mengatakan aktifitas politik sama mulianya dengan mangabdi pada negara melalui TNI.
Jika saat ini tak sedikit pandangan umum mengganggap politik itu kotor, dia menyebut hal itu disebabkan perilaku salah dari orang-orang di dalamnya. Sebab itu dia menjanjikan menghadirkan politik yang bersih di tubuh partai.
“Saya menerima permintaan dari forum ini tentu dilandasi rasa tanggungjawab karena pengabdian di politik bagi saya sama dengan di TNI. Berpolitik itu sangat mulia sama seperti pengabdian di TNI,” katanya.