Kabar24.com, MATARAM -- Kebutuhan uang tunai pada 2018 diprediksi akan meningkat, seiring dengan banyaknya aktivitas yang mendorong pertumbuhan ekonomi di NTB seperti momen pilkada serentak.
Deputi Kepala Perwakilan Bidang Sistem Pembayaran Bank Indonesia NTB Ocky Ganesia mengatakan baik uang masuk maupun uang keluar di BI diperkirakan akan naik dibandingkan dengan tahun lalu.
"Untuk outflow diperkirakan naik sebesar 12,5% menjadi Rp9,9 triliun tahun ini. Sementara untuk inflow diperkirakan naik dari Rp8,39 triliun menjadi Rp10,1 triliun atau sekitar 20%," ujar Ocky kepada media di Mataram, Rabu (17/1/2018).
Bank Indonesia mencatat pada triwulan IV/2017, kebutuhan uang tunai di Provinsi NTB cenderung berimbang. Hal ini tampak
dari jumlah uang tunai yang masuk atau cash inflow cenderung sama dengan jumlah uang tunai yang keluar atau cash outflow.
Kondisi tersebut diperkirakan terjadi karena kecenderungan masyarakat untuk menahan konsumsi dan menyimpan dananya di bank.
Hal ini terlihat dari Indeks Keyakinan Konsumen pada Survei Konsumen Bank Indonesia di bulan Desember 2017 yang tidak setinggi tahun lalu.
Selain itu, penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) di bank yang tumbuh tinggi mencapai 20,28% (y-t-d) pada November 2017.