Kabar24.com, JAKARTA — Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan, Puan Maharani mengatakan lokasi penyerangan wabah penyakit campak dan gizi buruk di Asmat, Papua, sulit dijangkau.
Hal ini menjadi kendala pemerintah dalam menangani penyakit tersebut. Hingga saat ini, Puan Maharani belum mengagendakan kunjungan ke lokasi tersebut. Menurut Puan, pihaknya terus melakukan monitoring dari jauh mengenai masalah kesehatan di daerah Indonesia Timur itu.
“Letak geografis dan kondisi di Asmat [lokasi wabah penyakit dan gizi buruk] sulit dijangkau. Namun, kita terus berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan,” katanya menjawab wartawan di Gedung Kementerian Koordinator PMK, Selasa (16/1/2018).
Menurutnya, Kementerian Kesehatan telah menurunkan anggota TNI untuk menjangkau daerah tersebut. Hingga kini, tercatat 58 balita meninggal dunia karena wabah penyakit dan mengalami gizi buruk.
Tim terpadu Pemerintah Kabupaten Asmat sudah diterjunkan ke tujuh distrik yang warganya terkena wabah campak dan gizi buruk pada pekan lalu. Ketujuh distrik adalah Swator, Aswi, Fayit, Pulau Tiga, Kolf Braza, Jetsy dan Siret.
Selama lima hari terakhir, tim terpadu mengobati 261 anak penderita campak dan memberikan bantuan makanan tambahan bagi 10 anak penderita gizi buruk. Tim juga memberikan vaksin campak untuk 3.831 anak di 34 kampung di tujuh distrik itu.
Sementara itu, Pemkab Asmat membentuk lima tim yang akan memberikan imunisasi bagi anak balita di 224 kampung di Asmat untuk mencegah KLB campak terulang di masa mendatang.