Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Puan Maharani: Lokasi Wabah Penyakit di Asmat Sulit Dijangkau

Hal ini menjadi kendala pemerintah dalam menangani penyakit tersebut. Hingga saat ini, Puan Maharani belum mengagendakan kunjungan ke lokasi tersebut. Menurut Puan, pihaknya terus melakukan monitoring dari jauh mengenai masalah kesehatan di daerah Indonesia Timur itu.
Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani (kiri) berbincang dengan Menteri Kesehatan Nila Moeloek (kanan) disela-sela konferensi pers Forum Merdeka Barat 9 terkait Pemberdayaan dan Keberpihakan untuk Mengatasi Ketimpangan di Kantor Staf Presiden, Jakarta, Senin (23/10)./ANTARA-Puspa Perwitasari
Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani (kiri) berbincang dengan Menteri Kesehatan Nila Moeloek (kanan) disela-sela konferensi pers Forum Merdeka Barat 9 terkait Pemberdayaan dan Keberpihakan untuk Mengatasi Ketimpangan di Kantor Staf Presiden, Jakarta, Senin (23/10)./ANTARA-Puspa Perwitasari

Kabar24.com, JAKARTA — Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan, Puan Maharani mengatakan lokasi penyerangan wabah penyakit campak dan gizi buruk di Asmat, Papua, sulit dijangkau.

Hal ini menjadi kendala pemerintah dalam menangani penyakit tersebut. Hingga saat ini, Puan Maharani belum mengagendakan kunjungan ke lokasi tersebut. Menurut Puan, pihaknya terus melakukan monitoring dari jauh mengenai masalah kesehatan di daerah Indonesia Timur itu.

“Letak geografis dan kondisi di Asmat [lokasi wabah penyakit dan gizi buruk] sulit dijangkau. Namun, kita terus berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan,” katanya menjawab wartawan di Gedung Kementerian Koordinator PMK, Selasa (16/1/2018).

Menurutnya, Kementerian Kesehatan telah menurunkan anggota TNI untuk menjangkau daerah tersebut. Hingga kini, tercatat 58 balita meninggal dunia karena wabah penyakit dan mengalami gizi buruk.

Tim terpadu Pemerintah Kabupaten Asmat sudah diterjunkan ke tujuh distrik yang warganya terkena wabah campak dan gizi buruk pada pekan lalu. Ketujuh distrik adalah Swator, Aswi, Fayit, Pulau Tiga, Kolf Braza, Jetsy dan Siret.

Selama lima hari terakhir, tim terpadu mengobati 261 anak penderita campak dan memberikan bantuan makanan tambahan bagi 10 anak penderita gizi buruk. Tim juga memberikan vaksin campak untuk 3.831 anak di 34 kampung di tujuh distrik itu.

Sementara itu, Pemkab Asmat membentuk lima tim yang akan memberikan imunisasi bagi anak balita di 224 kampung di Asmat untuk mencegah KLB campak terulang di masa mendatang.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper