Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Arab Saudi mulai menayangkan film animasi anak untuk ditayangkan di bioskop sementara, sejak akhir pekan lalu, setelah pelarangan penayangan film di bioskop dicabut.
Bioskop permanen pertama kemungkinan sudah bisa beroperasi pada Maret 2018, sebagai bagian dari reformasi di negara Timur Tengah itu. Reuters melansir Senin (15/1/2018), film yang ditayangkan adalah The Emoji Movie, yang sebenarnya telah dirilis pada Agustus 2017 di negara-negara lainnya.
Kebijakan ini diambil menyusul dicabutnya larangan bagi perempuan untuk menyetir, serta larangan penyelenggaraan konser dan acara komedi.
Untuk saat ini, otoritas setempat ikut membangun bioskop sementara. Salah satunya dilakukan di balai seni milik pemerintah di Jeddah, yang dilengkapi dengan proyektor, karpet merah, dan mesin popcorn.
"Sampai saat ini, belum ada infrastruktur untuk bioskop. Jadi, kami mencoba menggunakan fasilitas alternatif untuk memaksimalkan bentuk bioskop," terang Mamdouh Salim, pemilik Cinema 70 yang mengurus penayangan film animasi tersebut.
Selama ini, penduduk Arab Saudi harus pergi ke Bahrain, Uni Arab Emirat (UAE), dan negara-negara lainnya untuk bisa menonton di bioskop ataupun menikmati hiburan lainnya. Pemerintah Arab Saudi ingin menghemat devisa dengan menjaga agar pengeluaran hiburan dilakukan di dalam negeri.
Putra Mahkota Arab Saudi Mohammad bin Salman sudah melakukan banyak relaksasi demi mendorong pendapatan negara dari sektor lain di luar minyak.
Arab Saudi menargetkan dapat membuka 300 bioskop dengan 2.000 layar pada 2030. Tidak hanya membangun industri yang diperkirakan mampu berkontribusi lebih dari 90 miliar riyal atau sekitar US$24 miliar, tapi juga menciptakan 30.000 pekerjaan permanen.
Bioskop dilarang di negara itu sejak awal 1980-an di tengah tekanan kaum konservatif Islam.
Adapun The Emoji Movie bercerita tentang petualangan Gene, sebuah emoji yang tinggal di Textopolis yaitu sebuah kota digital yang ada di dalam ponsel milik seseorang bernama Alex. Namun, Gene dituding sebagai sebuah kegagalan sistem dan akhirnya melarikan diri dari Textopolis agar tidak ditangkap.
