Kabar24.com, JAKARTA--Wakil Sekjen DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Saleh Partaonan Daulay mengatakan bahwa karena aturan Pilkada membolehkan munculnya calon tunggal maka perpanjangan waktu pendaftaran pasangan calon (paslon) kepala daerah selama tiga hari menjadi tidak rasional.
Menurutnya, dengan adanya aturan itu maka tidak tertutup kemungkinan ada pasangan calon kepala daerah yang sengaja memborong semua dukungan parpol. Alasannya adalah untuk untuk menghindari munculnya kandidat lain.
"Aturannya membolehkan. Ada keyakinan bahwa kalau maju lawan kotak kosong peluang menangnya jauh lebih besar,” ujarnya, Minggu (14/1).
Sementara di lain pihak persyaratan kandidat lewat jalur perseorangan, meski dimungkinkan, cukup sulit dan agak berbelit sehingga banyak yang enggan menempuhnya," ujarnya.
“Perpanjangan tiga hari calon pendaftaran kepala daerah tidak rasional, bila semua dukungan parpol sudah diberikan pada paslon yang ada dan telah didaftarkan di KPUD,” ujarnya.
Menurutnya, aturan menyebutkan bahwa parpol yang sudah mendukung dan mendaftarkan calon tidak boleh lagi menarik dukungan.
Baca Juga
Dengan demikian, dari mana lagi paslon-paslon lain yang mau ikut pilkada dapat dukungan?, ujarnya mempertanyakan.
"Kalau memilih lewat jalur independen, sekali lagi, pasti berat. Rasanya mustahil ada kandidat yang mampu memenuhi persyaratan yang diperlukan dalam tiga hari ini," ujarnya.
Sebelumnya, KPU memperpanjang masa pendaftaran paslon kepala daerah selama tiga hari mulai 14 Januari sampai 16 Januari 2018 bagi daerah yang baru memiliki satu paslon tidak efektif.
Sejauh ini ada 19 pilkada yang memiliki satu paslon saja termasuk di Kota Tangerang dan Kabupaten Tangerang, Bant