Bisnis.com, JAKARTA - Masyarakat diminta mewaspadai dampak dari fenomena supermoon yang bakal kembali terjadi esok hari.
Seperti dilansir Antara, Senin (1/1/2018), Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan fenomena tersebut akan terjadi pada 2 Januari 2018 dan 30-31 Januari 2018. Supermoon merupakan fenomena astronomi yang alamiah dan biasa terjadi dengan selisih waktu terdekat antara bulan dalam fase purnama.
Pada 2 Januari 2018, bulan akan berada pada jarak terdekatnya dari bumi sepanjang tahun ini. Jaraknya terpaut 356.565 kilometer pada pukul 04.48 WIB. Lima jam berikutnya, atau pukul 09.24 WIB, bulan akan berada dalam puncak fase purnama.
Sayangnya, saat puncak purnama tersebut bulan sudah terbenam dari wilayah Indonesia. Namun, masyarakat sudah mulai bisa menikmati fenomena ini pada malam hari ini.
Supermoon berikutnya bakal terjadi pada akhir bulan ini. Pada 30 Januari 2018, tepatnya pukul 16.56 WIB, bulan akan berada di jarak 358.993 kilometer dari bumi atau jarak terdekat (perigee).
Sementara itu, pada pukul 20.26 WIB pada 31 Januari 2018, bulan bakal berada dalam puncak fase purnama.
Kejadian purnama perigee dari tiga rangkaian supermoon itu bersamaan dengan peristiwa Gerhana Bulan Total, yang dapat diamati dari seluruh Indonesia dari awal waktu malam hingga tengah malam. Fenomena tersebut akan terjadi selama 1 jam 16 menit dan bulan bakal berwarna merah.
Supermoon akan berdampak terhadap peningkatan pasang air laut, yang diperkirakan terjadi antara 1-4 Januari 2018 dan 29 Januari-2 Februari 2018. Untuk itu, masyarakat di sekitar pesisir pantai diimbau tetap waspada dan siaga terhadap peningkatan pasang air laut maksimum yang dapat mengakibatkan terjadinya banjir rob.