Bisnis.com, JAKARTA - China Construction America Inc. (CCA), anak usaha raksasa konstruksi China State Construction Engineering Corporation Ltd. (CSCEC), dituding menipu perusahaan properti Bahama atas proyek senilai US$3,9 miliar.
BML Properties Ltd., yang dipimpin oleh pengusaha kaya Bahama Sarkis Izmirlian, menggugat CCA ke pengadilan di Manhattan, New York, AS dengan tuduhan penipuan untuk memperkaya diri sendiri. Bloomberg melansir, Rabu (27/12/2017), BML meminta ganti rugi senilai US$2,25 miliar.
CCA diklaim menunda pengerjaan proyek resor Baha Mar di Bahama hingga proyek itu batal dibangun dan menerima pembayaran yang tidak seharusnya dari BML. Resor itu disebut sebagai proyek terbesar dan paling mahal di Karibia. Penundaan pengerjaannya diklaim menyebabkan perlambatan pertumbuhan ekonomi negara itu dalam beberapa tahun terakhir.
BML mengklaim CCA mengajukan tagihan palsu senilai ratusan juta dolar AS. Perusahaan itu juga disebut tidak mengerahkan jumlah pekerja yang cukup dan menjadikan proyek itu sebagai tempat pelatihan bagi pekerja tidak berpengalaman.
CCA dinilai mengetahui proyek tersebut tidak akan selesai sesuai target yakni Desember 2014, tapi bersikap seakan-akan target itu dapat dipenuhi. Atas gugatan ini, pihak CCA belum memberikan komentarnya.
BML telah mengajukan permohonan kepailitan ke pengadilan AS di Delaware pada 2015. Namun, perkaranya ditolak karena mestinya diajukan ke pengadilan di Bahama.
Baha Mar sekarang dimiliki oleh Chow Tai Fook Enterprises Ltd. yang berasal dari Hong Kong. Resor yang dibuka pada April 2017 itu mempunyai lebih dari 2.300 kamar, 40 restoran dan lounge, sebuah convention center, lapangan golf yang didesain oleh Jack Nicklaus, serta area perbelanjaan dan kasino terbesar di Karibia.