Kabar24.com, JAKARTA - Seluruh negara anggota Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa, kecuali Amerika Serikat, diperkirakan akan mendukung rancangan Resolusi Mesir. Langkah itu akan membuat AS terisolasi karena menjadi stu-satunya negara yang mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel.
Adapun resolusi tersebut berisi ajakan kepada seluruh negara untuk menahan diri membentuk misi diplomatik di Yerusalem, seperti yang telah dilakukan oleh AS melalui kebijakan Presiden Donald Trump.
“Semua negara dituntut untuk mematuhi resolusi Dewan Keamanan PBB mengenai Kota Suci Yerusalem, dan tidak mengakui tindakan yang bertentangan dengan resolusi ini,” seperti tertulis di rancangan Resolusi Mesir, yang dikutip dari Bloomberg, Senin (18/12/2017).
Namun demikian, resolusi tersebut hanya bersifat simbolis karena AS memiliki hak veto permanen terhadap setiap resolusi yang dikeluarkan oleh DK PBB. Para pengamat dan diplomat dunia pun meyakini, Duta Besar AS Untuk PBB Nikki Haley bakal mengirimkan hak veto negaranya.
Paham akan potensi veto dari Paman Sam, Mesir pun mengajukan usulan untuk melakukan proses jajak pendapat di tubuh DK PBB pada Minggu (17/12/2017) lalu. Jajak pendapat itu diharapkan dapat mengisolasi dukungan kepada AS terkait sikapnya terhadap Yerusalem.
Proses serupa pernah dilakukan PBB ketika mengeluarkan kecaman terhadap langkah AS, yang memindahkan kedutaan besar Israelnya ke Yerusalem. Kala itu, pada 8 Desember 2017, jajak pendapat di 15 anggota DK PBB menghasilkan 14 suara yang mengutuk proses diplomatik tersebut. Sementara itu, satu-satunya suara yang mendukung kebijakan tersebut adalah AS sendiri.
Baca Juga
Akan tetapi, kecaman PBB tersebut tampaknya tidak membuahkan hasil, lantaran Gedung Putih masih bersikeras mempertahankan kebijakannya. Untuk itu, Mesir dan sejumlah negara lain mendesak dibuatnya resolusi atau jajak pendapat untuk merumuskan sikap dari PBB.