Bisnis.com, BAGHDAD - Militer Irak pada Minggu (10/12/2017) berpawai di Zona Hijau Baghdad untuk merayakan pembebasan penuh tanah Irak dari kelompok ISIS.
Parade tersebut diselenggarakan pada pagi hari di Bundaran Perayaan di Zona Hijau --yang dijaga ketat dan menampung kantor utama pemerintah serta kedutaan besar asing-- dan dihadiri oleh Perdana Menteri Irak Haider Al-Abadi, yang juga adalah Panglima Tertinggi Pasukan Irak, kata koresponden Xinhua dari lapangan.
Pejabat senior Irak dari Kementerian Pertahanan dan Dalam Negeri juga menghadiri parade tersebut, katanya.
Helikopter dan pesawat tempur Irak terbang di atas Bundaran Perayaan sementara tank, kendaraan lapis baja, artileri, infantri dan pasukan lain Irak berpawai di bundaran itu, kata koresponden Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Ahad malam.
Pada Sabtu malam (9/12), Al-Abadi secara resmi mengumumkan pembebasam penuh wilayah Irak dari petempur kelompok fanatik IS, setelah pasukan keamanan merebut kembali semua daerah yang pernah dikuasai oleh kelompok garis keras tersebut.
"Saya mengumumkan kepada rakyat Irak dan seluruh dunia bahwa pasukan kami telah mencapai benteng terakhir Da'esh (ISIS) dan telah mengibarkan bendera Irak di wilayah Provinsi Anbar Barat, yang menjadi tanah terakhir yang diduduki IS," kata Al-Abadi di dalam pidato yang ditayangkan televisi.
Baca Juga
Namun, meskipun mengumumkan kemenangan atas IS, Al-Abadi memperingatkan rakyat Irak agar "tetap hati-hati dan siap menghadapi setiap upaya pelaku teror yang mungkin mengincar tanah kita dan rakyat kita".
Pada Sabtu pagi, Let. Jend. Abdul Amir Rasheed Yarallah, Komandan Operasi Irak Barat, mengumumkan pembebasan semua tanah Irak dari petempur IS setelah militer merebut seluruh daerah perbatasan dan gurun di Irak Barat.
"Pembebasan semua tanah Irak dari IS telah diselesaikan dan pasukan kita, yang herois, telah memperketat kekuasaan mereka atas perbatasan Irak-Suriah," kata Yarallah.
Prajurit Angkatan Bersenjata dan brigade paramiliter Hashd Shaabi, yang didukung oleh helikopter bermeriam Irak, merebut kekuasaan atas seluruh daerah gurun antara Provinsi Nineveh dan Anbar, katanya.
Sementara itu, banyak pengamat memperingatkan bahwa pengumuman Al-Abadi tak berarti kelompok teror tersebut tak memiliki kemampuan untuk melancarkan serangan sebab IS masih bisa menyerang melalui jaringan tidurnya di negeri itu.
Pada 17 November, pasukan Irak mengakhiri tahap pertama serangan, ketika mereka mengusir gerilyawan IS dari kubu kota terakhir mereka di Irak dan mengibarkan bendera Irak di atas bangunan di Kota Rawa dan daerah perbatasan di dekatnya di sebelah utara Sungai Eufrat.
Petempur IS merebut banyak wilayah di Irak pada 2014, ketika pasukan pemerintah meninggalkan senjata mereka dan melarikan diri, sehingga anggota IS bisa merebut banyak wilayah Irak Barat dan Utara.