Kabar24.com, SURABAYA -- Merespons tingkat dana pihak ketiga di Jawa Timur yang mengalami kenaikan 8% pada tahun ini, Gubernur Soekarwo meminta jajaran Bank Jatim untuk memperluas pasar pinjaman terutama dari sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Pakde menyampaikan peningkatan dana pihak ketiga di bank merupakan pekerjaan rumah Jawa Timur, di tengah upaya pemerintah provinsi untuk menggenjot hilirisasi komoditas pertanian di Jatim.
Selain itu, menurut gubernur yang kerap dipanggil Pakde Karwo tersebut, Jatim juga telah membenahi banyak hal untuk mendorong investasi.
"Ini tugas kita untuk dapat segera mengalurkan lending kepada masyarakat, karena suasana Jatim sangat bagus dan nyaman [untuk berusaha]," jelas Pakde di Surabaya, Selasa (21/11).
Pakde menjelaskan pihak perbankan tetap harus berhati-hati karena saat ini memang banyak unit usaha yang sedang mengalami perlemahan.
Dia menyebut Pemprov menginginkan Jatim tetap menjadi rumah bagi para investor sehingga jangan sampai unit usaha yang gulung tikar.
Baca Juga
Dia meminta Bank Jatim untuk memperluas pasar, terutama dengan menyasar lebih banyak UMKM di Jatim.
Bank Jatim dinilai harus berkomitmen menawarkan suku bunga murah tanpa harus mengerem berlebihan penyaluran kredit pada masyarakat dan dunia usaha.
“Memang ada dua hal yang saling bertentangan, mau lending takut NPL utangnya naik. Tidak lending juga menjadi beban membayar bunga. Makanya ekonomi Jatim besar kalau sektor UMKM kita pegang. UMKM menyumbang sekitar 54,98% dari total PDRB Jatim yang lebih dari Rp1000 triliun,” terang Pakde.
Pada Oktober lalu, Pakde mendapatkan penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (Muri) atas keberhasilannya menjalankan berbagai program pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dan industri kecil dan menengah dengan sukses.
Dari catatan MURI, Pakde Karwo memiliki program-program pembangunan UMKM seperti standardisasi dan sertifikasi untuk memudahkan ekspor produk, dan konsisten menyelenggarakan berbagai pameran untuk mempromosikan UMKM.