Kabar24.com, JAKARTA - Paviliun Indonesia pada Konferensi Perubahan Iklim (COP UNFCCC) ke 23 Fiji yang berlangsung di Bonn, Jerman mendapat umpan balik positif dari delegasi berbagai Negara yang hadir. Paviliun menampilkan berbagai aksi kolektif dari semua pihak di Indonesia dalam pengurangan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) dan mitigasi perubahan iklim.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya menyatakan pesan penting dari penyelenggaraan Paviliun Indonesia adalah semua stakeholders terlibat dalam kerja-kerja terkait kebijakan, operasional, sosialisasi, dan kolaborasi untuk pengendalian perubahan iklim di Indonesia.
“Kami percaya untuk mengiplementasikan kebijakan pengendalian perubahan iklim dan mentransformasikannya menjadi aksi tidak bisa dilakukan sendirian. “Kita harus melakukan kerja bersama dan lebih cerdas lagi dari sebelumnya,” kata Menteri Nurbaya dalam siaran pers, Senin (20/11).
Paviliun Indonesia yang terletak di Zona Bonn, berlangsung selama dua pekan penyelenggaraan Konferensi Perubahan Iklim. Paviliun mengambil tema “A Smarter World :Collective Actions for Changing Climate” menjadi salah satu bentuk diplomasi lunak dengan menyajikan informasi terkini upaya pengendalian perubahan iklim di Indonesia. Melalui paviliun, Indonesia berbagi informasi aksi-aksi pengurangan emisi GRK yang sudah dilakukan termasuk oleh kaum perempuan dan generasi muda.
Menteri Nurbaya menekankan pentingnya pelibatan seluruh stakeholders dalam setiap aksi pengendalian perubahan iklim dan implementasi Persetujuan Paris. Termasuk parlemen, masyarakat sipil, sektor swasta, komunitas lokal dan tak kalah penting dunia Internasional.
Dalam kesempatan tersebut Menteri Nurbaya mengucapkan apresiasi kepada seluruh pembicara yang telah mengisi diskusi panel yang digelar di Paviliun Indonesia.
Staf Ahli Menteri LHK bidang Ekonomi Sumber Daya Alam yang juga penanggung jawab Paviliun Indonesia, Agus Justianto menyatakan ada 48 sesi diskusi yang digelar di Paviliun Indonesia dan menghadirkan lebih dari 200 orang pembicara dari berbagai Negara.
Sejumlah nama besar hadir menjadi pembicara, termasuk mantan Wakil Presiden Amerika Serikat dan tokoh pengendalian perubahan iklim global, Al Gore. “Paviliun Indonesia mendapat respons positif dari pengunjung dan peserta yang hadir,” katanya.
Selain sejumlah sesi diskusi, Paviliun Indonesia juga menampilkan beragam kekayaan Indonesia melalui penampilan tari-tarian dan beragam kuliner. Dalam kesempatan tersebut Agus juga mengucapkan terima kasih kepada tim Paviliun Indonesia dan kontributor yang telah mendukung terselenggaranya Paviliun Indonesia.