Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ray Rangkuti: Pelemahan KPK Sudah Sangat Serius dan Sistematis

Pengamat politik dari Lingkar Madani Ray Rangkuti menyebut pelemahan KPK sudah sangat serius dan sistematis sehingga diharapkan campur tangan presiden untuk menyelesaikan masalah ini
Ketua KPK Agus Raharjo (tengah) bersama Mantan Ketua KPK Abraham Samad (kiri) dan Mantan Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto memberikan keterangan usai menggelar pertemuan di Gedung KPK Jakarta, Selasa (31/10)./ANTARA-Wahyu Putro A
Ketua KPK Agus Raharjo (tengah) bersama Mantan Ketua KPK Abraham Samad (kiri) dan Mantan Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto memberikan keterangan usai menggelar pertemuan di Gedung KPK Jakarta, Selasa (31/10)./ANTARA-Wahyu Putro A

Bisnis.com, JAKARTA — Pengamat politik dari Lingkar Madani Ray Rangkuti menyebut pelemahan KPK sudah sangat serius dan sistematis sehingga diharapkan campur tangan presiden untuk menyelesaikan masalah ini.

Menurutnya, pelemahan KPK saat ini bertumpu pada dua kekuatan sekaligus, yaitu politik dan penegak hukum.

Seperti diketahui, sebelumnya KPK diserang secara politis melalui Panitia Khusus Hak Angket DPR terhadap KPK. Terbaru, dua pimpinan KPK Agus Rahardjo dan Saut Situmorang sedang menghadapi kasus hukum di kepolisian yang diduga sebagai kriminalisasi terhadap pentolan lembaga antirasuah itu.

“Sekarang menurut saya penjaga terakhir KPK adalah presiden. Presiden harus meminta kasus [yang menimpa Agus dan Saut] itu ditepikan. Dasar hukumnya adalah aparat penegak hukum tidak boleh memproses orang yang sedang menangani kasus, apa lagi yang berkaitan dengan kasus korupsi. Dalam hal ini presiden tidak intervensi karena landasan hukumnya ada,” ujarnya, Jumat (10/11/2017).

Ray mengamini jika secara umum masalah yang dihadapi Agus dan Saut adalah serangan balik terhadap KPK karena gencar memberangus korupsi yang melibatkan orang-orang penting di negeri ini.

Menurutnya, pemerintah dalam hal ini presiden harus memberi rasa nyaman bukan hanya kapada KPK tapi semua pegiat antikorupsi. Dia menyebut, pegiat antikorupsi harus bertaruh nyawa dalam penegakan hokum terlebih yang berada di daerah yang jauh dari pemberitaan media massa.

“Untuk itu pemerintah diharapkan memperkuat sistem pemberantasan korupsi. Diantaranya memperkuat KPK. Infrastruktur hukum sudah ada tinggal dilembagakan dan dibudayakan hingga ke daerah,” ujarnya.

Menurutnya, dalam hal ini presiden harus mengingatkan polisi untuk tidak melakukan proses hukum yang menimpa Agus dan Saut. Selain itu, presiden pun diharapkan menuntaskan kasus yang menimpa penyidik senior KPK Novel Baswedan.

Jika hal itu tak dilakukan, kata dia, elektabilitas Joko Widodo pada tahun politik 2019 bisa menurun. Saat ini menurutnya kepuasaan publik terhadap presiden tinggi untuk masalah pembangunan. Presiden pun dinilai sosok yang bersih namun untuk pemberantasan korupsi belum kuat.

“Kalau presiden membiarkan pelemahan KPK, akan berimbas kepada elektabilitasnya. Empat pimpinan KPK di era kepemimpinan Presiden Joko Widodo dikriminalisasi dan ini pertama dalam sejarah, ini memalukan,” ujarnya.

Pelemahan KPK Sangat Serius dan Sistematis, Presiden Harus Turun Tangan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper