Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Artha Graha Network Selamatkan PT Industri Gula Nusantara

Kabar soal rencana suntikan dana itu seperti dipaparkan dalam proposal perdamaian perusahaan hasil patungan PT Multi Manis Mandiri (MMM) dan PT Perkebunan Nusantara IX (PTPN IX). Proposal disampaikan dalam rapat kreditur di Pengadilan Niaga Semarang, Kamis (9/11/2017).
Buruh memanen tebu/ANTARA-Ari Bowo Sucipto
Buruh memanen tebu/ANTARA-Ari Bowo Sucipto

Bisnis.com, SEMARANG – Proses penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU) sementara PT Industri Gula Nusantara (IGN) mulai menemukan jalan terang dengan rencana masuknya investor.

Kabar soal rencana suntikan dana itu seperti dipaparkan dalam proposal perdamaian perusahaan hasil patungan PT Multi Manis Mandiri (MMM) dan PT Perkebunan Nusantara IX (PTPN IX). Proposal disampaikan dalam rapat kreditur di Pengadilan Niaga Semarang, Kamis (9/11/2017).

Adalah Artha Graha Network yang akan mengucurkan dana hingga Rp380 miliar untuk menyelamatkan perusahaan pengelola Pabrik Gula Cepiring. Suntikan dana itu rencananya dilakukan lewat anak usaha Artha Graha Network, PT Pasifik Agro Sentosa.

Direkut Utama IGN Slamet Poerwadi mengatakan masuknya Pasifik Agro Sentosa (PAS) akan diikuti suntikan modal dalam jumlah besar terutama untuk pembinaan petani sebagai syarat utama keberadaan pabrik tebu.

Selain itu, investor akan menyelesaikan seluruh utang kepada kreditur yang dibagi dalam tiga kelompok, yang rencananya akan lunas seluruhnya pada Oktober 2018.

Pabrik gula milik IGN beroperasi di Cepiring, Kab. Kendal, Jawa Tengah. Pabrik ini merupakan perusahaan patungan ideal antara swasta dan badan usaha milik negara. Porsi swasta yakni MMM mencapai 64% saham, sedangkan PTPN IX sebagai minoritas sebanyak 36% saham.

“Kalau MMM sendiri sudah tidak ada ketertarikan [melanjutkan IGN],” kata Slamet di Semarang.

 

Artha Graha Network Selamatkan PT Industri Gula Nusantara

pasifikagro.com

Pasifik Agro Sentosa sendiri merupakan perusahaan agribisnis yang memiliki 12 anak perusahaan. Perusahaan ini terutama bergerak dalam bidang perkebunan kelapa sawit, perkebunan tebu, pabrik penggilingan gula, dan industri gula rafinasi.

Divisi gula PT PAS dibentuk antara lain untuk memenuhi kebutuhan gula rafinasi di Indonesia, memasok bahan baku ke industri makanan, minuman dan farmasi.

Klien-klien divisi gula PT PAS antara lain Indofood, Otsuka Indonesia, Heinz-ABC, Perfetti Van Melle, Nutrifood Indonesia, Santos, Forisa, Garuda Food dan Fontera Group.

Sementara itu, Pabrik Gula Cepiring selama ini memiliki masalah kelolaan lahan untuk sebuah pabrik tebu. Semenjak 2014 perusahaan tidak lagi memiliki kebun tebu sendiri sehingga praktis menggantungkan produksi pada kebun tebu rakyat.

Selain itu izin impor raw sugar perusahaan tidak lagi diperpanjang oleh pemerintah semenjak 2013. Akibatnya aktifitas perusahaan terus tersendat dan pembayaran utang kepada kreditur macet hingga 4 tahun. Saat ini perusahaan memperkerjakan 319 orang karyawan dan belum digaji selama 4 bulan.

Petani Tebu Kendal Ancam Pabrik Gula

Pabrik ini pertamakali beroperasi pada 1835 di zaman kolonial Belanda. Selama masa perang hingga diambil alih pemerintah Indonesia pada 1954, PG Ceping mengalami beberapa kali buka-tutup, baik karena masa resesi maupun dijadikan markas militer.

Kemudian gula ini juga ditutup pada 1998 karena kesulitan bahan baku. Setelah 10 tahun berhenti beroperasi, pada 2008 pabrik kembali beroperasi dengan menggandeng Multi Manis Mandiri.

Pada 2016 lalu, akibat produktivitas yang kecil dan kesulitan bahan baku pabrik ini kembali di tutup dan memberhentikan seluruh pekerjanya.

Berita Menarik Lainnya

  1. KORUPSI ARAB SAUDI : Penangkapan Berlanjut, Lebih 1.700 Rekening Dibekukan
  2. Rusuh Antarnapi: John Kei Terluka, Lapas Nusakambangan dan Cilacap Antisipasi Kejadian Berulang
  3. Ini Hasil Seleksi CPNS Kemenkumham, 17.521 Orang Akan Bekerja Mulai Januari
  4. Tiba di Jakarta, Jokowi Pimpin Upacara Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional
  5. Pernikahan Kahiyang Jokowi-Bobby Magnet Penggerak Ekonomi Solo

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper