Kabar24.com, JAKARTA - Persekutuan militer pimpinan Saudi sementara menutup semua jalur udara, darat dan laut ke Yaman untuk menghentikan aliran senjata ke pemberontak Houthi dari Iran, kata pernyataan pada Senin, yang disiarkan kantor berita negara SPA.
Langkah menyusul pencegatan peluru kendali, yang ditembakkan ke Riyadh, Sabtu, kemungkinan memperburuk bencana kemanusiaan Yaman, yang mendorong sekitar tujuh juta orang menuju ambang kelaparan dan menyebabkan lebih dari setengah juta orang terjangkit kolera, kata PBB.
"Komando Pasukan Sekutu memutuskan menutup sementara semua jalur udara, laut dan darat Yaman," kata pernyataan SPA, dengan menambahkan, pekerja bantuan dan pasokan kemanusiaan tetap dapat masuk dan keluar dari Yaman.
PBB dan badan bantuan asing berulang kali mengecam sekutu itu karena menghalangi arus bantuan, terutama ke utara, yang dikuasai pemberontak Houthi dukungan Iran, yang bertempur melawan persekutuan pimpinan Arab Saudi.
Arab Saudi dan sekutunya di Teluk Arab memperjelas bahwa mereka memandang Iran bertanggung jawab atas konflik Yaman, di mana lebih dari 10.000 orang telah tewas dalam dua tahun terakhir.
Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Adel al-Jubeir, mengatakan di akun Twitter-nya, Senin, negaranya memiliki hak untuk menanggapi apa yang dia sebut "tindakan bermusuhan" Iran. Menteri Luar Negeri Bahrain, Sheikh Khaled bin Ahmed al-Khalifa, juga mencuitkan bahwa Iran adalah bahaya nyata bagi wilayah itu.
Minggu kemarin, persekutuan itu menuduh Houthi berbahaya karena didukung Iran setelah pertahanan udara Arab Saudi mencegat peluru kendali balistik, yang menuju Riyadh. Peluru kendali itu dijatuhkan di dekat bandar udara Riyadh tanpa menimbulkan korban jiwa.
Memanas, Arab Saudi Tutup Semua Akses Menuju Yaman
Memanas, Arab Saudi Tutup Semua Akses Menuju Yaman
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
8 jam yang lalu