Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menlu Retno Tunggu Klarifikasi Terkait Jenderal Gatot, Dino: Pemerintah Semestinya Protes AS

Indonesia menegaskan masih menunggu penjelasan pemerintah Amerika Serikat (AS) terkait larangan kunjungan Panglima TNI Gatot Nurmantyo ke negara adidaya tersebut akhir pekan lalu.
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo (kanan) berbincang dengan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal Pol Budi Gunawan disela-sela memberikan keterangan pers usai rapat tertutup terkait pembelian senjata api di Kemenko Polhukam, Jakarta, Jumat (6/10)./ANTARA-Aprillio Akbar
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo (kanan) berbincang dengan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal Pol Budi Gunawan disela-sela memberikan keterangan pers usai rapat tertutup terkait pembelian senjata api di Kemenko Polhukam, Jakarta, Jumat (6/10)./ANTARA-Aprillio Akbar

Kabar24.com, JAKARTA — Indonesia menegaskan masih menunggu penjelasan Pemerintah Amerika Serikat (AS) terkait larangan kunjungan Panglima TNI Gatot Nurmantyo ke negara adidaya tersebut akhir pekan lalu.

“Kami sampaikan bahwa kami masih menantikan klarifikasi, penjelasan rinci mengapa hal ini terjadi,” kata Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi kepada awak media, seusai bertemu dengan wakil duta besar AS di Jakarta, hari ini, Senin (23/10).

“Ada kebutuhan mendesak untuk hal ini yang telah kami sampaikan kepada mereka,” lanjut Retno, seperti dikutip dari Reuters, Senin (23/10/2017).

Ditambahkan olehnya bahwa para pejabat AS mencoba berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait di AS untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.

Seperti diberitakan sebelumnya, Gatot gagal bepergian ke AS sesaat sebelum menumpang pesawat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta Cengkareng lantaran adanya penolakan dari pemerintah AS.

Kepergian Gatot direncanakan dalam rangka memenuhi undangan Kepala Staf Gabungan Angkatan Bersenjata AS Jenderal Joseph Dunford untuk menghadiri Konferensi Pertahanan Menghadapi Ekstremisme dan Kekerasan (Conference on Countering Violent Extremism) pada 23-24 Oktober di Washington, D.C.

Pihak Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta akhirnya menyampaikan permohonan maaf atas insiden pelarangan tersebut.

“Duta Besar AS Joseph Donovan telah meminta maaf kepada Menteri Luar Negeri Retno Marsudi atas ketidaknyamanan terhadap Jenderal Gatot,” demikian penjelasan Kedubas AS.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi pun memastikan bahwa larangan masuk ke Amerika Serikat kepada Jenderal TNI Jenderal Gatot Nurmantyo telah dicabut. Hal tersebut dipastikan pascapertemuan dirinya dengan Wakil Dubes Amerika Serikat untuk Indonesia tadi pagi.

Kendati demikian, Retno mengatakan masih menunggu klarifikasi perihal alasan dilarangnya Gatot masuk ke Amerika Serikat (AS). Hingga berita ini diturunkan, pihak Kedutaan Besar AS di Jakarta belum memberi komentar terkait hal ini.

Sejumlah warga Indonesia pun bereaksi keras terhadap kejadian tersebut. Sebagian di antaranya memasang spanduk di sekitar ibukota yang menyerukan untuk mengusir Duta Besar AS dan ‘mengirim’ warga Amerika kembali ke negaranya.

Mantan Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat Dino Patti Djalal meminta agar pemerintah menunjukkan reaksi yang lebih tegas. “Pemerintah seharusnya tidak meminta klarifikasi, melainkan menyampaikan bentuk protes kepada pihak AS,” ujarnya di jejaring sosial Twitter.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper