Kabar24.com, DENPASAR – Hasil penjualan uang elektronik di Tol Bali selama periode 1-7 Oktober 1017 melebihi target yang direncanakan yakni, dari 4000 kartu yang disiapkan dalam sehari, penjualannya bisa sampai 5400 kartu.
Jasamarga Bali TOl (JBT) pun meminta perbankan untuk menyediakan lebih banyak uang elektronik (unik) pada awal-awal pemberlakuan Unik di tol Bali.
Direktur Utama PT Jasamarga Bali Tol (JBT) Akhmad Tito Karim mengatakan pengguna Jalan Tol Bali Mandara telah bersama-sama ikut serta menyukseskan Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT).
"Pengguna jalan tol sangat kooperatif dan tertib membeli maupun isi ulang Unik di gerbang tol. Hal ini menunjukkan bahwa kelancaran dan kenyamanan transaksi sudah menjadi kebutuhan bersama,” sebutnya, Senin (9/10/2017)
Kata dia, situasi ini bisa menggambarkan bahwa di banding daerah-daerah lain, masyarakat di Bali lebih siap menuju cashless society. Dia pun mengharapkan agar Bali bisa menjadi contoh penerapan transaksi non tunai di tol untuk wilayah Indonesia lainnya.
Namun, dia tetap mengevaluasi, masyarakat Bali belum bisa memastikan keterisian saldo unik. Pasalnya, masih banyak yang belum tahu isi saldonya cukup atau tidak saat melakukan transaksi di Gerbang Tol Otomatis (GTO) sehingga harus melakukan top up di tempat yang akhirnya menimbulkan antrian.
Baca Juga
“Sekarang saatnya masyarakat lebih paham lagi dengan unik diikuti dengan selalu menyiapkan saldo,” katanya.