Kabar24.com, JAKARTA — Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI), organisasi sayap Partai Golkar, mengusulkan kepada pimpinan Partai Beringin untuk menindak kader yang memicu kisruh terkait rekomendasi pengunduran diri Setya Novanto.
Ketua Harian Dewan Pimpinan Nasional (Depinas) SOKSI Erwin Ricardo Silalahi membantah adanya keputusan rapat harian DPP Golkar yang merekomendasikan Setya Novanto untuk mundur.
Apalagi, dia menilai hasil survei yang menjadi justifikasi rekomendasi tersebut telah dimanipulasi untuk kepentingan segelintir kader.
"Kami usulkan ke DPP Golkar untuk mengambil langkah-langkah organisasi. Menurut saya harus ada tindakan untuk [perbuatan] indisipliner," katanya usai konferensi pers Menuju Musyawarah Nasional Rekonsiliasi SOKSI X di Jakarta, Kamis (28/9/2017).
Di tempat yang sama, Pelaksana Tugas Ketua Umum Depinas SOKSI Ali Wongso Halomoan Sinaga mengatakan Golkar tidak mewajibkan pengunduran diri ketua umum yang berstatus tersangka. Begitu pula keharusan penunjukan pelaksana tugas yang juga masuk butir rekomendasi.
"Soal Ketum, kami tetap memakai asas praduga tak bersalah. Kami konsisten sama konstitusi partai yakni anggaran dasar dan anggaran rumah tangga."
Ali membenarkan bahwa pada rapat harian DPP Golkar, Senin (25/9/2017), terdapat rekomendasi dari tim kajian elektabilitas. Namun, rekomendasi itu tidak menjadi keputusan rapat sebagaimana ramai diberitakan media, melainkan hanya masukan bagi Setya Novanto.