Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tak Mempan Diancam, AS Serahkan Urusan Korut Ke Pentagon

Duta Besar AS untuk PBB, Nikki Haley mengatakan bahwa Dewan Keamanan PBB telah kehabisan opsi untuk merespons program nuklir Korea Utara (Korut) dan pihaknya akan menyerahkan persoalan itu ke Departemen Pertahanan.
Rudal Korut/REUTERS-KCNA
Rudal Korut/REUTERS-KCNA

Kabar24.com, JAKARTA—Duta Besar AS untuk PBB, Nikki Haley mengatakan bahwa Dewan Keamanan PBB telah kehabisan opsi untuk merespons program nuklir Korea Utara (Korut) dan pihaknya akan menyerahkan persoalan itu ke Departemen Pertahanan.

“Kami sudah lelah dengan segala bentuk upaya atas apa yang harus dilakukan Dewan Keamanan hingga kini,” ujar Haley dalam satu percakapan televisi sebagaimana dikutip Reuters, Senin (18/9).

Dia mengaku lebih senang menyerahkan penanganan hal itu kepada Menhan James Mattis.

Pada saat para pemimpin dunia menuju kantor PBB untuk mengikuti sidang Dewan Keamanan, komentar Haley itu menunjukkan negaranya tidak akan mundur dari ancaman untuk melakukan serangan militer terhadap Korut.

Korut meluncurkan rudal hingga mencapai wilayah udara Jepang pada Kamis lalu sebagi bentuk perlawanan terhadap sanksi dari Dewan Keamanan PBB berupa pelarangan ekspor tekstil dan minyak mentah ke negara itu.

China mendesak AS untuk menahan diri memberikan ancaman kepada Korut. Ketika ditanya soal peringatan Presiden AS Donald Trump yang akan memberikan hukuman dahsyat atas Korut, Haley mengatakan bahwa ancaman itu bukanlah sebuah ancaman kosong.

“Jika Korut terus berperilaku meresahkan dan pada sisi lain AS akan membela sekutunya maka Korut akan hancur. Dan semua tahu bahwa tidak
satu pun dari kami menginginkan perang,” ujarnya.

Dia menambahkan pihakanya akan mengupayakan segala cara, akan tetapi ada banyak pilihan serangan militer yang bisa diambil.

Pyongyang sering meluncurkan rudal guna mematangka program senjata nuklirnya yang dirancang untuk mampu menyerang Amerika Serikat. Kemarin Korut menyatakan akan mampu mengimbangi kekuatan militer Amerika Serikat.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper