Kabar24.com, JAKARTA--Ketua Dewan Etik Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Bagir Manan mengatakan prihatin atas maraknya berita hoax dan konten kebencian, khususnya di media sosial saat ini.
Menurutnya, berita-berita palsu tersebut bertebaran seiring menjamurnya media online yang tidak memiliki kredibilitas atau abal-abal.
"Banyaknya berita hoax juga merupakan dampak negatif dari kebebasan pers yang tidak bertanggung jawab," katanya di Gedung Dewan Pers, Senin (17/9/2017).
Dia mengatakan apapun alasannya, institusi pers harus mempertanggungjawabkan konten berita kepada publik.
Meski demikian, Ketua Dewan Pers periode 2010–2013 and 2013–2016 itu menilai maraknya berita online tak lepas dari pola konsumsi masyarakat.
"Harus ditanya juga, kenapa banyak masyarakat yang baca. Padahal kalau ga ada yang baca kan dia akan mati sendiri. Nah, masalahnya berita hoax ini isinya gosip dan isu kontroversial, " imbuhnya.
Baca Juga
Untuk itu, dia menyarankan agar pemilik media online agar mendaftarkan perusahaan melakukan verifikasi ke Dewan Pers. Verifikasi tersebut akan berdampak positif bagi media siber itu sendiri.
"Dengan berstatus verifikasi, media siber akan mendapat kepercayaan lebih dari pembaca dan pengiklan. Ujung-ujungnya bermanfaat untuk internal mereka juga kok," ucapnya.