Bisnis.com, JAKARTA – Moody's Investors Service menyebutkan, indeks tekanan likuiditas Asia (Asian Liquidity Stress Index/Asian LSI) menunjukkan perbaikan pada Agustus 2017.
Hal itu tercermin dari data terbaru yang dipaparkan oleh Moody's dengan Asian LSI pada bulan lalu tercatat 26,8% dari posisi 28,5% pada Juli 2017.
Adapun, Asian LSI mengukur persentase perusahaan yang berimbal hasil (yield) tinggi dengan kategori SGL-4 sebagai proporsi peringkat kelompok perusahaan dengan yield tinggi (CFR). Indeks tersebut akan menurun saat likuiditas spekulatif membaik. Namun, jika dibandingkan dengan indeks rata-rata jangka panjang, angka Agustus masih lebih tinggi.
"[Indeks] masih di atas rata-rata jangka panjang sebesar 23,0%, menandakan bahwa likuiditas yang lemah masih menjadi perhatian banyak perusahaan di Asia," kata Wakil Presiden Moody's dan Senior Credit Officer Brian Grieser dalam risetnya, Senin (11/9).
Grieser melanjutkan, sejak mencapai level tertinginya pada April 2016 yang mencapai 34,2%, jumlah perusahaan dengan nilai SGL-4 terendah telah mencapai empat perusahaan. Sementara itu jumlah perusahaan dengan imbal hasil tinggi justru meningkat menjadi delapan belas.