Kabar24.com, JAKARTA— BS yang berusaha memasuki kawasan Istana Merdeka dalam keadaan bugil beberapa hari lalu ternyata punya kisah sendiri di balik aksi nekatnya itu.
Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Suyudi Ario Seto mengatakan bahwa tujuan semula BS bukanlah Istana Merdeka melainkan Gereja katedral yang terletak di wilayah Pasar Baru, Sawah Besar, Jakarta Pusat.
“Dia ingin menikah di gereja itu. Mungkin karena dalam keadaan mabok ya, akhirnya sampainya bukan ke Katedral tapi di Istana. Saat sampai di Istana dia membuka pakaiannya,” kata Suyudi, Rabu (30/8/2017).
Berdasarkan informasi yang didapat kepolisian dari pihak keluarga BS, niat ingin menikah yang tak kunjung kesampaian dan kondisi usahanya yang tidak berjalan mulus menjadi beban yang akhirnya memicu depresi pada diri BS.
Belum lagi, sebelum aksi bugilnya BS mengaku mengkonsumsi narkoba berjenis sabu bersama dengan lima orang temannya di suatu kos-kosan yang terletak di daerah Pasar Baru. Konsumsi sabu tersebut membuat BS mengalami halusinasi dan mulai berjalan dari kos-kosannya.
Suyudi menuturkan, dua tahun lalu BS mengakui pernah menggunakan narkotika tetapi telah berhenti. Subuh sebelum berangkat ke Katedral yang berujung perjalanan ke Istana Merdeka menjadi kali pertama dia kembali mencoba barang terlarang tersebut setelah sempat berhenti selama dua tahun.
Dia mengakui dua tahun yang lalu pernah menggunakan. Tapi dua tahun terakhir ini, dia tidak pernah menggunakan lagi. Karena dia dekat dengan wanita yang kemarin juga diamankan. Akhirnya dia makai lagi.
Sejauh ini, selain BS polisi juga telah mengamankan sejumlah orang lainnya yakni M-wanita teman dekat BS, V, D –distrbutor narkoba, dan AM –pihak yang menyalurkan narkoba kepada D-.
Polisi juga masih mengejar satu orang lainnya terkait kasus ini yakni BM yang diduga menjadi sumber narkoba.
Kendati tidak ditemukan barang bukti berupa narkoba, polisi akan mengenakan pasal penyalahgunaan narkotika terhadap ke lima orang tersebut.
“Ya , sementara kita arahkan undang-undang narkotika. Kalaupun tidak ada barang bukti akan kita lakukan rehabilitasi,” kata Suyudi.