Kabar24.com, BATANG - Ribuan warga Kabupaten Batang, Jawa Tengah, menggelar rapat akbar untuk menolak kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) terkait dengan diberlakukannya peraturan sekolah seharian penuh (Full Day School) atau lima hari sekolah yang dilaksanakan di depan Kantor Bupati Batang, Senin (28/8/2017).
Massa yang terdiri atas tokoh masyarakat, tokoh ulama, dan para siswa sekolah, serta diikuti oleh Bupati Batang Wihaji dan Wakil Bupati Suyono itu menilai kebijakan pemerintah terhadap diberlakukannya sekolah seharian penuh tidak tepat karena hal itu akan mengurangi tingkat pendidikan keagamaan.
Selain itu, massa beranggapan kebijakan pemerintah tentang kebijakan tersebut akan mengurangi waktu istirahat anak usia sekolah.
Pada rapat akbat tersebut, massa membawa beberapa poster yag bertuliskan "Madin Yes FDS No", Tolak Full Day School" "Hapus Kebijakan Mendikbud", dan "Pak Jokowi Dengan Tetap Menolak FDS".
Salah satu siswa, Maria Ulfa, mengatakan kegiatan rapat akbar yang diikuti oleh para pelajar semata-mata bertujuan menolak diberlakukannya kebijakan tersebut bukan untuk membela kepentingan pihak tertentu.
"Jujur saja, full day scholl tidak tepat diberlakukanya untuk sekolah di Indonesia karena selain mengurangi pendidikan keagamaan anak usia sekolah juga waktu untuk istirahat," tutur Ulfa.
Bupati Batang Wihaji mengatakan bahwa dirinya akan mendukung tuntutan masyarakat menolak kebijakan diberlakukannya Full Day School.
"Selama ini masyarakat masih menjunjung nilai-nilai yang dipegang. Oleh karena kami menolak FDS dibatalkan," kata Wihaji.
Wihaji mengatakan, dirinya berterima kasih pada masyarakat dalam menggelar rapat akbar yang bisa berjalan baik dan lancar.
"Kami berharap aksi rapat akbar itu dapat didengar oleh pemerintah dan membatalkan kebijakan FDS," tambah Wihaji.