Kabar24.com, JAKARTA – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengancam akan membawa pemerintahan AS ke ambang penutupan (government shutdown), demi menekan Kongres agar mendanai pembangunan tembok perbatasan.
Dalam pidatonya di Phoenix, Trump memberi peringatan kepada anggota parlemen dari kubu Demokrat yang telah menolak rencananya untuk membangun tembok di sepanjang perbatasan AS-Meksiko.
Trump menyebut mereka sebagai “obstructionists”, sebutan bagi pihak yang dengan sengaja menghalangi suatu perkara.
“Sudah waktunya bagi AS untuk menindak imigrasi ilegal. Dengan satu atau lain cara, kita akan mendapatkan tembok itu,” tegas Trump, seperti dikutip dari Bloomberg, Rabu (23/8/2017).
Pergerakan indeks S&P 500 tergelincir dari penguatannya saat Trump berpidato. Kinerja yen menguat, sedangkan peso Meksiko melemah setelah Trump juga menyatakan bahwa dia bisa saja akan menghentikan Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara (North American Free Trade Agreement/NAFTA).
Selang 6 bulan sejak kepemimpinannya, Trump telah mengajukan permintaan dana sebesar US$1,6 miliar kepada Kongres untuk memulai pembangunan tembok perbatasan yang direncanakan memiliki panjang sekitar 3.200 km ini.
Kongres pun berada di bawah tekanan untuk meluluskan pengeluaran tersebut agar aktivitas pemerintah tetap terjaga setelah 30 September.
Namun kubu Republik di Kongres juga belum menunjukkan banyak upaya untuk memperjuangkan pengeluaran bernilai miliaran dolar untuk tujuan tersebut. Pendanaan ini dikhawatirkan akan menambah defisit, saat pihak Republik mencoba mencari cara membayar pemotongan pajak.
Permasalahan ini juga bisa terkait dengan perundang-undangan untuk menaikkan batas utang pemerintah federal, yang perlu ditingkatkan antara akhir September dan pertengahan Oktober demi menghindari default.
Salah satu pilihan yang dipertimbangkan oleh para pimpinan parlemen adalah melekatkan langkah batas utang pada undang-undang pengeluaran sementara yang kemungkinan akan dipertimbangkan bulan depan.
Dengan skenario tersebut, ancaman Trump untuk menutup pemerintahan akibat isu tembok perbatasan bisa memperkusut debat plafon utang. Pada Senin (21/8), pemimpin Mayoritas Senat Mitch McConnell mengatakan bahwa tidak ada kemungkinan AS akan gagal menaikkan plafon utang pada bulan September.
Rencana pembangunan tembok perbatasan telah diusung Trump dalam kampanye pilpresnya tahun lalu. Pembangunan tembok itu disebut akan menghalangi masuknya pengungsi dari wilayah berkonflik serta menghentikan masuknya imigran ilegal.
Gedung Putih menyatakan bahwa tembok perbatasan tersebut akan membendung aliran obat terlarang, kejahatan, dan imigrasi ilegal ke dalam AS.