Kabar24.com, JAKARTA- Penelusuran aset yang dimiliki bos agen perjalanan Umrah, First Travel, disebut menjadi tantangan tersendiri dalam penyidikan kasus ini.
Hal ini, menurut Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Pol Herry Rudolf Nahak, karena tersangka kerap mengaku lupa.
"Masalah aset terus bertambah, terus berkembang. Karena dalam beberapa pemeriksaan, kalau kita menemukan aset atau hasil penyidikan, kita tanyakan sama dia, dia bilang: iya itu Pak kemarin saya lupa. Jadi, kalau enggak ditanyain, enggak ngomong dia. Sampai saat ini terus kita lakukan pemeriksaan," katanya, Selasa (22/8/2017).
Sejauh ini, pihak kepolisian telah menyita sejumlah barang bukti berupa kendaraan bermotor yang sebagian sudah dijual. Adapula paspor yang berjumlah lebih dari 14 ribu buah. Terkait paspor ini, pihak kepolisian akan mulai mengembalikan ke pemiliknya masing-masing. Selain itu, ada juga 30 buju tabungan yang saat ini sedang ditangani petugas PPATK untuk menelusuti aliran dana.
Polisi juga menemukan senjata berupa 8 pucuk air sof gun dan satu pucuk pistol milik Andhika, bos First Travel, berikut 10 butir peluru tajam.
Kendati sebagian senjata tersebut diperoleh secara tidak sah, menurut Herry tujuan kepemilikan senjata tersebut hanya untuk koleksi atau gaya hidup.
Baca Juga
"[Kepemilikan senjata] bagian dari gaya hidup. [Terkait pelutu tajam] itu sedang kita tanyakan," katanya.
Adapun aset-aset lain milik First Travel yang berhasil dilacak antara lain satu unit tumah di Sentul City, satu unit rumah di Kebagusan-Jakarta Selatan, rumah kontrakan di Cilandak Jakarta Selatan, kantor First Travel yang berlokasi di Depok, TB Simatupang, dan Rasuna Said serta sebuah butik yang berlokasi di Kemang milik Anniesa Hasibuan, istri dari Bos First Travel Andhika Surachman.