Kabar24.com, JAKARTA - Badan pengawas internet China telah melancarkan penyelidikan terhadap tiga perusahaan media internet atas beberapa dugaan pelanggaran terhadap layanan konten dalam
Seperti dilansir Bloomberg, Cyberspace Administration of China (CAC) mengatakan pada Jumat (11/8/2017) bahwa pihaknya menginstruksikan melakukan penyelidikan kepada Tencent Holdings Ltd., Baidu Inc. dan Weibo Corp. kantor regional di Beijing dan Guangdong.
Perintah penyelidikan tersebut dikeluarkan setelah adanya laporan bahwa beberapa layanan online milik ketiga perusahaan tersebut tersebut membawa konten yang sarat dengan "kekerasan, pornografi, dan rumor" yang mengganggu tatanan sosial.
Namun, CAC tidak menyebutkan tindakan apa yang mungkin dilakukan, dan Tencent, Baidu dan Weibo tidak segera memberikan komentar atas pemberitahuan tersebut.
China telah menerapkan peraturan yang lebih ketat terhadap media internet menjelang kongres Partai Komunis akhir tahun ini yang diharapkan dapat mengkonsolidasikan wewenang Presiden Xi Jinping.
Dengan maksud memberantas sumber informasi yang mengganggu, pemerintah telah menutup layanan dan situs web livestreaming, memperketat peraturan yang mengatur akses internet, dan mengeluarkan peringatan untuk membersihkan konten melalui berbagai agensi.
Baca Juga
Penyelidikan terbaru ini berfokus pada tiga konten online terbesar dari ketiga perusahaan, yang semuanya memiliki lebih dari ratusan juta pengguna, yaitu layanan pesan WeChat milik Tencent, situs micro-blogging Weibo, dan forum "Tieba" milik Baidu.
Bulan lalu, pemerintah China menghapus foto Liu Xiaobo dari WeChat dan Weibo, menyusul kematian penulis pemenang Hadiah Nobel Perdamaian yang telah lama dipenjara pada pertengahan Juli lalu. Liu adalah seorang penulis Piagam 08, sebuah dokumen yang menyerukan demokrasi di China, dan pemerintah berupaya untuk menutupi warisan intelektual tersebut.