Kabar24.com, JAKARTA – Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull menegaskan kembali dukungan untuk aliansi Australia dengan Amerika Serikat (AS) di tengah meningkatnya potensi konflik yang melibatkan Korea Utara.
“Amerika Serikat tidak memiliki sekutu sekuat Australia,” kata Turnbull dalam sebuah wawancara radio, seperti dikutip dari Bloomberg (Jumat, 11/8/2017).
Australia berperan sebagai batu loncatan penting bagi AS ke Asia, dengan lebih dari 1.000 marinir ditempatkan di kota pelabuhan utara Darwin.
Sejak Perang Dunia I, Australia telah berjuang bersama AS dalam setiap konflik besar yang melibatkan sekutunya tersebut, termasuk membantu misi menghancurkan Negara Islam di Timur Tengah.
Meskipun Turnbull sempat berselisih pendapat dengan Trump atas kebijakan pemindahan pengungsinya, PM Australia ke-29 tersebut menegaskan kuatnya kemitraan Australia dengan sekutu utamanya tersebut yang dikukuhkan dalam pakta ANZUS.
Mengutip Wikipedia, pakta keamanan ANZUS (Australia, New Zealand, United States Security Treaty) adalah aliansi militer yang mengikat antara Australia dan Selandia Baru, dan secara terpisah Australia dan Amerika Serikat dalam hal pertahanan di Samudra Pasifik.
“Jika Amerika Serikat diserang oleh Korea Utara, maka Perjanjian ANZUS akan berlaku dan Australia pastinya membantu Amerika Serikat. Aliansi Amerika jelas mutlak bagi keamanan nasional kami,” terang Turnbull.
Presiden AS Donald Trump melontarkan retorika keras baru setelah Korea Utara dikabarkan berencana untuk menembakkan empat rudal balistik Hwasong-12 ke basis militer AS di Guam pada pertengahan Agustus.
Ia memperingatkan rezim Kim Jong-un untuk tidak menyentuh wilayah Guam serta menjanjikan reaksi yang dahsyat atas serangan apapun terhadap AS maupun sekutu-sekutunya.
“Mereka seharusnya sangat gugup, karena hal-hal yang tidak pernah diduga akan terjadi pada mereka,” tegas Trump. Pernyataan terbaru Trump ini memperkuat sikap agresif yang diambilnya dalam konfrontasi dengan Korea Utara.
Pernyataan terkini oleh Trump serta merta menggetarkan pasar keuangan global yang telah terdampak ketegangan antara AS dan Korut dalam beberapa hari terakhir. Pergerakan indeks saham di Australia dan Korea Selatan ikut melemah mengekor penurunan tajam indeks S&P 500 di Wall Street.