Kabar24.com, JAKARTA – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin diam-diam melakukan pertemuan kedua di sela pertemuan puncak KTT G-20 di Hamburg, Jerman awal bulan ini.
Juru bicara Dewan Keamanan Nasional, Michael Anton, membenarkan bahwa kedua pemimpin dunia tersebut berbincang-bincang secara pribadi dalam sebuah jamuan makan malam pada 7 Juli.
Tatap muka yang tadinya dirahasiakan tersebut dilakukan setelah keduanya bertemu untuk pertama kalinya secara langsung dan menghabiskan lebih dari dua jam dalam pertemuan bilateral resmi pada hari yang sama.
“Ada acara makan malam sosial dalam agenda G20. Menjelang akhir acara, Presiden (Trump) berbicara dengan Putin,” jelas Anton, seperti dikutip dari Bloomberg, Rabu (19/7/2017).
Pernyataan terpisah oleh Gedung Putih menjelaskan bahwa percakapan kedua tersebut berlangsung singkat menjelang akhir makan malam. Putin hanyalah satu di antara banyak pemimpin yang berbicara dengan Trump dalam acara tersebut.
Ibu Negara AS, Melania Trump, dijelaskan duduk di sebelah Putin dan percakapan itu terjadi setelah Trump mendatangi istrinya. Namun, pihak Gedung Putih saat itu tidak mengungkapkan perihal percakapan keduanya.
Pertemuan informal di antara pemimpin dunia sebenarnya adalah hal yang biasa dalam suatu perhelatan internasional. Para pemimpin terkadang menggunakan acara sosial untuk memperjelas maupun mengembangkan poin dalam pertemuan formal sebelumnya.
Mantan Presiden AS Barack Obama juga pernah memiliki sesi serupa dengan Putin dalam pertemuan G20 pada tahun 2013. Saat itu keduanya berdiskusi selama sekitar 20 menit tentang Suriah.
Seakan tak terima dengan berbagai kabar negatif mengenai pertemuan keduanya dengan Putin, Trump menumpahkan kekesalan dalam Twitter pada Selasa malam dan menyatakan bahwa lagi-lagi dia menjadi korban ‘berita palsu’.
“Semua pemimpin G20 berikut pasangannya, diundang oleh Kanselir Jerman. Media tahu itu! Bahkan jamuan makan malam yang diselenggarakan untuk 20 pemimpin di Jerman pun dibuat seakan-akan buruk!”
Pertemuan kedua antara Trump dan Putin pertama kali dilaporkan oleh Ian Bremmer dari kelompok konsultan Eurasia Group dalam buletinnya pada Senin (17/7), dengan mengutip sumber yang tak diidentifikasikan.
Kabar mengenai pertemuan rahasia Trump dengan Putin berkembang di tengah penyelidikan dugaan campur tangan Rusia dalam pemilihan Presiden AS tahun 2016.
Donald Trump Jr., putra sulung Donald Trump, baru-baru ini dikabarkan merilis e-mail tentang pertemuan dengan seorang pengacara dari Rusia. E-mail tersebut menunjukkan bahwa dia bisa memiliki informasi yang dapat menjatuhkan rival Trump dalam kancah Pilpres AS 2016, Hillary Clinton.
.jpg?w=300&h=221)
