Kabar24.com, JAKARTA – Dukungan untuk Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe merosot ke rekor terendah dalam tiga jajak pendapat media yang dilakukan akhir pekan lalu.
Surat kabar Yomiuri, yang pada umumnya dipandang mendukung pemerintahan Abe, melaporkan bahwa dukungan untuk kabinet Abe telah turun 13 poin persentase menjadi 36% dibandingkan dengan survey yang dilakukan bulan lalu. Adapun jajak pendapat yang dilakukan oleh NTV dan harian Asahi menemukan penurunan dukungan yang serupa.
Lebih dari dua pertiga responden survei Yomiuri mengatakan bahwa pemerintahan Abe telah menjadi sombong setelah berkuasa dalam waktu yang lama. Sementara itu, sekitar 72% mengatakan diperlukan lebih banyak penjelasan mengenai skandal yang melibatkan sekolah kedokteran hewan yang dikelola oleh temannya.
Isu seputar kebijakan Abe turut menyebabkan sedikit dukungan dalam survey tersebut. Sekitar 75% responden dari jajak pendapat NTV mengatakan bahwa mereka merasa Abe belum melakukan cukup banyak untuk menghadapi ancaman yang ditimbulkan oleh Korea Utara.
Para responden pun terbagi terhadap kesepakatan perdagangan dengan Eropa dan mayoritas tidak menyetujui rencananya untuk mengubah konstitusi pasifis.
Tampaknya perjalanan Abe telah beralih ke masa-masa krisis. Setelah partainya mengalami penampilan terburuk dalam pemilihan parlemen di Tokyo baru-baru ini, sikap anggota pembuat kebijakan senior partai tersebut, termasuk Menteri Luar Negeri Fumio Kishida dan mantan Menteri Pertahanan Shigeru Ishiba, semakin kritis terhadap Abe.
Baca Juga
Media lokal mengatakan bahwa keduanya berpeluang menantang kepemimpinan Abe menjelang pemilihan umum yang dijadwalkan digelar pada akhir tahun depan.
Meskipun Abe masih membanggakan tingkat dukungan yang stabil terhadapnya untuk memberi kesempatan menjadi perdana menteri dengan masa jabatan terpanjang di Jepang, dia telah tersandung isu penanganan skandal kroniisme yang melibatkan salah satu teman dekatnya.
Abe juga mendapat tekanan setelah terlihat berusaha terburu-buru untuk merevisi konstitusi pasifis. Meski posisinya terlihat aman untuk saat ini, Abe memiliki banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk mencegah dukungan terhadapnya jatuh ke zona bahaya.
“Dia bisa mulai menghadapi tekanan dari dalam partainya untuk mengundurkan diri, jika angka [tingkat dukungan] turun di bawah 30%. Ketegangan semacam itu bisa menimbulkan keresahan di pasar tentang keberlanjutan Abenomics,” papar sejumlah analis yang dipimpin oleh Daiju Aoki di UBS Group AG., seperti dikutip dari Bloomberg (Senin, 10/7/2017).