Kabar24.com, JAKARTA -- Mudik 2017 dipandang belum cukup berhasil melayani kaum disabilitas khususnya di terminal tipe A seluruh Indonesia.
Djoko Setijowarno, pengamat transportasi Unika Soegijapranata mengatakan pada mudik tahun ini belum banyak perubahan signifikan untuk memudahkan akses kaum disabilitas,
"Tapi mulai ada layanan di terminal tipe A untuk disabilitas di seluruh Indonesia," kata Djoko kepada Bisnis, Minggu (9/7).
Sebelumnya Tim Mudik Ramah Anak dan Disabilitas (MRAD) 2017 menceritakan beberapan temuan disabilitas saat Lebaran. Misalnya, Rizki Ramadhan (7) seorang anak tuna rungu yang bernafas melalui leher dan minum susu melalui selang yang diselipkan di perutnya.
Berangkat dari Solo menuju Jakarta, saat arus balik, berlama di jalan dapat menjadi resiko tersendiri bagi Rizki.
Untungnya, Ibu Tuti (bunda dari Rizki) bergembira dengan kondisi jalan yang tidak terlalu macet. Memang terjadi kepadatan, namun arus kendaraan terus mengalir. Bahkan Rizki sempat keluar di Karawang Barat dan beristirahat dengan mengisi waktu untuk memancing.
Baca Juga
Program MRAD 2017 berjalan berkat dukungan Bank Syariah Mandiri. Mobil Akses Penyandang Disabilitas Kemensos RI menempuh perjalanan selama 18 jam. Ini sangat berbeda jika dibandingkan tahun lalu yang menempuh sekitar 34 jam.
Pemberangkatan MRAD 2017 dilepas di depan Wisma Mandiri, MH. Thamrin Jakarta Pusat 23 Juni 2017. Sedangkan perjalanan balik ke Jakarta, MRAD 2017 diberangkatkan dari Balai Besar Rehabilitasi Sosial Bina Daksa (BBRSBD) Prof. Dr. Soeharso Surakarta, 30 Juni 2017.
Ilma Sovri Yanti inisiator MRAD mengatakan sangat mengapresiasi layanan mudik 2017. Kali ini dia mengakui pelayanan lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya karena terjadi penurunan drastis peristiwa kecelakaan transportasi baik di darat, laut dan udara sebagaimana disampaikan Menhub Budi Karya.
“Meski rasanya siapa pun tidak bisa memaafkan di hari bahagia harus ada keluarga yang meninggal, karena itu rekomendasi terpenting dari tim MRAD 2017 terhadap pemerintah adalah pelibatan sejak awal untuk mendengar masukan terutama dari kaum rentan seperti anak, perempuan, disabilitas dan lansia serta melibatkan masukan dari para korban mudik tahun ini,” tuturnya.