Kabar24.com, JAKARTA -- Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Muhammad Romahurmuziy, menyampaikan pesan yakni mengimbau bangsa Indonesia untuk memanfaatkan momentum Hari Raya Idulfitri 1438 Hijriyah untuk berintrospeksi diri.
"Marilah kita menilai secara jernih apa yang salah dari cara berpikir kita, dari cara kita berkomunikasi, dan dari tindakan sehari-hari, baik dalam kapasitas sebagai insan biasa maupun sebagai pemimpin," kata Romahurmuziy melalui pernyataan tertulis, di Jakarta, Minggu (25/6/2017).
Menurut Romahurmuziy, yang akrab disapa Romy, pemimpin yang dia maksud itu meliputi pemimpin negara, pemimpin politik, pemimpin masyarakat, pemimpin instansi, pemimpin apa saja, dan termasuk, pemimpin keluarga.
Bila sekecap kata kotor dan menyakitkan saja pernah terucap, bila setitik nila saja pernah tertulis, bila sekejap saja kita pernah tak adil, bila sejumput saja kita pernah menzhalimi orang, kata dia, pantaslah hari ini kita meminta maaf.
"Jika karena yang demikian meruyak ujaran kebencian di media sosial dan media konvensional, pantaslah hari ini kita melawan diri kita yang demikian. Seraya membentengi dari nafsu yang senantiasa mengajak kita kembali pada amarah," kata Romahurmuziy.
Romahurmuziy juga mengimbau bangsa Indonesia untuk bersama-sama mengakhiri nafsu amarah, mengakhiri saling menghiujat dan menfitnah, mengakhiri silang pendapat dengan islah.
Baca Juga
"Mari, rajut kembali silaturrahmi, jalin kembali persaudaraan insani, lakukan segera rekonsiliasi," kata Romahurmuziy .
Romahurmuziy juga mengingat mengajak umat Islam agar memanfaatkan momentum Hari Raya Idulfitri ini untuk islah, dengan mengutip ayat Al Quran surat Al Hujrat ayat 9 yang artinya:
"Apabila ada dua golongan orang-orang mukmin berperang, maka damaikanlah antara keduanya. Jika salah satu dari keduanya berbuat zhalim terhadap (golongan) yang lain, maka perangilah (golongan) yang berbuat zhalim itu, sehingga golongan itu kembali kepada perintah Allah.
Jika golongan itu telah kembali (kepada perintah Allah), maka damaikanlah antara keduanya dengan adil, dan berlakulah adil. Sungguh, Allah mencintai orang-orang yang berlaku adil".
Romahurmuziy mengingatkan, setiap insan bangsa Indonesia untuk saling introspeksi dan melihat kesalahan di dalam diri masinh-masing.
"Jika tanpa melihat kesalahan ke dalam diri, sulit bagi bangsa ini untuk maju," katanya.
Menurut Romahurmuziy, tatkala bangsa lain sibuk merancang angkasa masa depan, bangsa Indonesia msih sibuk bergulat dengan perdebatan soal bagaimana memposisikan agama di panggung penyelenggaraan negara.
Romahurmuziy juga mengingatkan, dalam setiap konflik internal sebuah bangsa, selalu saja ada bangsa lain yang memetik keuntungan.