Kabar24.com, JAKARTA — Majelis Ulama Indonesia (MUI) menekankan perlunya mengurangi kesenjangan ekonomi antarumat melalui kerja sama dari berbagai pihak. Cara itu dapat dilakukan salah satunya dengan redistribusi aset.
Ketua MUI Ma’ruf Amin mengatakan kesenjangan ekonomi sudah ada sejak lama dan perlu komitmen bersama untuk memperkecilnya.
“Kami tentu saja setuju kesenjangan ekonomi ini harus diperkecil,” kata Ma’ruf Amin kata dalam acara peluncuran program Arus Baru Ekonomi Indonesia di Jakarta.
Dalam keterangan resminya Kamis (22/6/2017), program Arus Baru Ekonomi Indonesia merupakan program pemberdayaan ekonomi umat yang melibatkan banyak pihak termasuk pondok-pondok pesantren dan berbagai organisasi kemasyarakatan (ormas) Islam.
Progam ini diinisiasi oleh Medco Group, BUMN PT Bahana Artha Ventura (BAV), dan MUI.
Sebagai tahap awal, sejumlah pondok pesantren, ormas Islam, koperasi, dan UMKM dari empat provinsi di Indonesia dilibatkan dalam program ini. Dua perusahaan inti dan Perusahaan Modal Ventura Daerah yang terafilisasi dengan BAV juga akan ikut dalam penandatanganan kesepakatan itu.
Bersama Medco dan MUI, berbagai pihak yang akan terlibat dalam program juga akan melakukan penandatanganan nota kesepakatan (MoU) untuk beberapa pilot project penguatan ekonomi umat.
Pilot project yang akan diluncurkan dalam “Program Arus Baru Ekonomi Indonesia” ini di antaranya adalah “Program Domba Nasional (Prodombas)” yang melibatkan sembilan mitra usaha dan satu perusahaan inti di Provinsi Jawa Barat dan Banten.
Selain itu, turut diresmikan “Program Konco Jagung” di Bojonegoro, Jawa Timur. Dan terakhir adalah “Program Pengasuhan Bisnis” yang melibatkan perusahaan, pondok pesantren, dan Perusahaan Modal Ventura Daerah.
Ma’ruf Amin menjelaskan bahwa Arus Baru Ekonomi Indonesia merupakan gagasan setelah MUI bertemu dengan Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu. Program ini menekankan pembangunan dan pemnberdayaan ekonomi umat dari bawah. “Hal ini supaya ekonomi tidak hanya mutar di atas saja,” ujarnya.
Sementara founder Medco, Arifin Panigoro, menegaskan bahwa ia mendukung gagasan MUI dan pemerintah untuk memperkuat ekonomi umat.
“Pemerintah tidak boleh ditinggalkan sendirian dalam membangun ekonomi umat. Swasta, Ormas Islam, UMKM, dan yang lebih penting lagi pesantren, harus bergerak bersama mewujudkan kesejahteraan. Kita harus berada di garda depan untuk membangun ekonomi umat yang kokoh,” katanya.
Dengan adanya penandatanganan kerja sama, dia berharap gagasan-gagasan pengembangan ekonomi umat segera bisa dilaksanakan. “Paling tidak enam bulan setelah penandatanganan ini harus ada yang terealisasi,” katanya.
Ada pun Kepala Staf Presiden, Teten Masduki, yang juga hadir dalam peluncuran program itu, menyatakan bahwa program ini merupakan bagian dari gagasan Presiden untuk mengurangi kesenjangan ekonomi umat.