Bisnis.com, JAKARTA – Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai perlu persiapan setidaknya setahun untuk mengimplementasikan kebijakan full day school kepada seluruh peserta didik di Indonesia.
Pasalnya, dia mengatakan perubahan mendasar akan dilakukan untuk hampir 50 juta anak sekolah sehingga persiapannya harus matang dan holistik.
Dia menyatakan sejumlah aspek yang harus dipersiapkan dengan cermat adalah kesiapan pengajar, murid, sekolah sampai sosialisasi kepada orang tua murid.
“Masyarakatnya, madrasahnya harus disiapkan karena itu, ini butuh banyak masukan. Saya kira nanti setelah masukan-masukan itu presiden akan keluarkan peraturan,” kata Wapres, di Kantor Wakil Presiden, Selasa (20/6/2017).
Menurutnya, idealnya diperlukan waktu satu tahun dalam menyerap aspirasi dan masukan yang ada untuk diimplementasikan secara masif.
“Setahun lah. Jadi untuk total kalau semuanya disetujui dulu. Tapi ini kan fleksibel juga tidak berarti 8 jam harus duduk di kelas kan? Nanti kita matangkanlah semuanya, menteri-menteri yang matangkan,” jelasnya.
Kemarin, pemerintah menyatakan akan melansir Peraturan Presiden untuk meredam polemik akibat kebijakan lima hari sekolah yang dilansir Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Perpres tersebut nantinya akan menyempurnakan rencana kebijakan full day school tersebut.
Adapun, belum jelas apakah kebijakan lima hari sekolah tidak jadi diterapkan pada tahun ajaran 2017/2018.