Kabar24.com, JAKARTA - Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta akan terus dikembangkan menjadi kampus perguruan tinggi Islam modern yang terbuka dalam sikap dan pemikiran terhadap perbedaan dan keragaman suku, agama, dan budaya.
Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Dede Rosyada mengatakan kajian dan pemikiran yang dikembangkan di UIN Jakarta antara lain bertujuan memodernisasi kehidupan umat Islam sehingga menjadi muslim dan muslimat yang toleran, inklusif, dan menghargai setiap perbedaan.
“Kampus UIN Jakarta tidak hanya milik umat Islam, tetapi milik bangsa. Karena itu yang kuliah di kampus ini ada mahasiswa Kristen, Katholik, dan Konghucu. Bahkan ada seorang Romo atau pastur Katholik yang berhasil menjadi sarjana doktor,” katanya, Rabu (14/6/2017).
Dia menyampaikan hal itu saat acara Musabaqah Tilawatil Quran dan Musabaqah Hifdul Quran antarmahasiswa se-Jabodetabek yang terselenggara atas kerja sama Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Jakarta dan Komando Armada Kawasan Barat (Koarmabar) TNI Angkatan Laut.
Menurutnya, UIN Jakarta ingin menjadi kampus yang terus mengembangkan nilai-nilai Islam yang rahmatan lila’alamin dan menghargai perbedaan.
Berpikir modern tentang Islam adalah bagaimana berpikir tentang Islam untuk hari ini dan sekaligus untuk yang akan datang.
Baca Juga
“Jadi, kami ingin bagaimana kehidupan umat Islam selalu menampilkan wajah yang inklusif dan toleran serta menghargai pluralisme,” ujar Dede dalam situs resmi UIN.
Dede juga menjelaskan di kampus UIN Jakarta tidak lagi bergema dan telah dianggap selesai persoalan yang ramai menjadi viral di berbagai media yaitu tentang penegakan konsep khilafal dalam kehidupan bernegara.
“Apa yang selama ini menjadi viral di berbagai media tentang pendirian khilafah, di kampus UIN Jakarta justru tidak lagi bergema dan telah dianggap selesai,” ujarnya.