Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tak Mau Pailit, Kembang 88 Aktif Negosiasi dengan Kreditur Separatis

Perusahaan pembiayaan PT Kembang 88 Multifinance aktif melakukan pendekatan dan negosiasi kepada kreditur separatis yang mayoritas menolak proposal perdamaian pada agenda voting.

Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan  pembiayaan PT Kembang 88 Multifinance aktif melakukan pendekatan dan negosiasi kepada kreditur separatis yang mayoritas menolak proposal perdamaian pada agenda pemungutan suara.

Hal ini dilakukan agar debitur tidak jatuh pailit. Pasalnya, debitur memiliki utang kepada 15 perbankan di tanah air. Adapun dari 11 kreditur separatis yang hadir dalam agenda voting, sembilan di antaranya menolak proposal perdamaian yang disodorkan debitur. Artinya, hanya dua separatis yang setuju dengan tagihan mewakili 46%.

Kuasa hukum Kembang 88 Verry Sitorus mengatakan pihaknya memang aktif bernegosiasi dengan para kreditur separatis setelah mengetahui hasil voting. Pihaknya mendatangi separatis satu per satu agar mau mengubah suaranya. Debitur juga menjanjikan ada perbaikan proposal perdamaian.

Beruntung, dua kreditur separatis yakni PT Bank J Trust Indonesia dengan PT BRI Syariah bersedia mengubah suaranya untuk menyetujui proposal perdamaian. Kedua bank tersebut melayangkan surat perubahan suara kepada majelis pemutus.

“Kami telah bernegosiasi dengan bank dan sebisa mungkin menuruti kemauan mereka. Jadi, nanti akan ada perubahan dari proposal perdamiaan kami,” katanya, Minggu (11/6/2017).

Verry berujar debitur masih ingin terus beroperasi di sektor pembiayaan kendaraan. Debitur tidak ingin jatuh pailit karena Kembang 88 dinilai telah berjalan selama lebih dari 7 tahun.

Untuk menambah suara persetujuan atas proposal perdamaian, debitur juga sedang mengupayakan negosiasi dengan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.

Setidaknya, debitur telah melakukan perubahan isi proposal perdamaian di antaranya pertama, pemberian kompensasi buku pemilik kendaraan bermotor (BKPB) senilai Rp1 juta per BPKB. Kedua, perusahaan akan melakukan gadai saham sebelum homologasi.

Ketiga, adanya capital injection Rp40 miliar  yang diadakan  dua minggu setelah homologasi. Keempat, diterbitkannya jaminan perorangan atau personal guarantee. Terakhir yaitu terkait perbaikan account receivable (AR).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper