Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Presiden Jokowi: Sertifikat Tanah Boleh Diagunkan ke Bank, Tapi Hati-hati Nyicilnya

Penyerahan sertifikat tanah dilakukan di Lapangan Bale Kota Tasikmalaya, pada Jumat, (9/6/2017). Jumlah warga yang dapat hadir langsung menerima sertifikat sebanyak 2.359, berasal dari 11 kota/kabupaten di Provinsi Jawa Barat.
Presiden Joko Widodo memberikan pertanyaan kepada salah seorang siswa pada acara pembagian Kartu Indonesia Pintar (KIP) di SMP Negeri 2 Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Jumat (9/6)./Antara-Adeng Bustomi
Presiden Joko Widodo memberikan pertanyaan kepada salah seorang siswa pada acara pembagian Kartu Indonesia Pintar (KIP) di SMP Negeri 2 Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Jumat (9/6)./Antara-Adeng Bustomi

Bisnis.com, JAKARTA —  Presiden Joko Widodo menyerahkan 2.553 sertifikat hak atas tanah yang berada di sejumlah daerah di Provinsi Jawa Barat.

Penyerahan tersebut dilakukan di Lapangan Bale Kota Tasikmalaya, pada Jumat, (9/6/2017). Jumlah warga yang dapat hadir langsung menerima sertifikat sebanyak 2.359, berasal dari 11 kota/kabupaten di Provinsi Jawa Barat.

Mereka berasal dari Kota Tasikmalaya, Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Ciamis, Kota Banjar, Kabupaten Pangandaran, Kabupaten Garut, Kabupatn Karawang, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Sumedang, dan Kota Bekasi.

Dalam sambutannya, Presiden Joko Widodo memastikan bahwa pemerintah akan terus mengupayakan pemberian sertifikat ini sebagai tanda bukti hak kepemilikan atas tanah kepada lebih banyak lagi masyarakat.

Menurutnya, di Indonesia sendiri terdapat 126 juta bidang tanah yang mestinya memiliki sertifikat. Dari jumlah tersebut, hanya 46 juta yang memiliki bukti pengakuan.

"Pemerintah mendorong agar secepatnya lahan yang belum memiliki sertifikat diberikan sertifikatnya. Di seluruh Indonesia ada 126 juta bidang tanah yang harusnya diberi, tapi baru bisa diberi 46 juta. Oleh sebab itu saya perintahkan kepada menteri agar tahun ini minimal 5 juta diberikan kepada rakyat, tahun depan 7 juta, tahun depannya lagi 9 juta," kata Presiden, dikutip dari siaran pers, Jumat (9/6/2017).

Target yang tinggi tersebut memang sengaja ditetapkan pemerintah karena, menurut Presiden, banyak sengketa lahan terjadi disebabkan tidak adanya kepemilikan sertifikat.

"Banyak terjadi di daerah-daerah sengketa tanah antara individu dengan individu, orang dengan orang, orang dengan perusahaan, orang dengan pemerintah, tapi masyarakat kadang salah dalam hal sengketa karena tidak memiliki sertifikat," ucapnya.

Presiden kemudian mengingatkan kepada masyarakat yang telah menerima sertifikat tersebut. Dia meminta agar sertifikat tersebut dapat digunakan dan dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk kesejahteraan keluarga dengan tetap melakukan kalkulasi terlebih dahulu.

"Dipakai agunan jaminan ke bank boleh-boleh saja, tapi hati-hati kalau akan pinjam uang ke bank. Saya titip dihitung yang betul, dikalkulasi yang benar, karena waktu menerima [pinjaman] itu enak, yang sulit mengembalikan dan mencicilnya," tuturnya.

Turut mendampingi Presiden, Menteri Agraria Tata Ruang/Kepala BPN Sofyan Djalil, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki dan Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar.

Sebelumnya, Presiden membagi-bagikan paket sembako dalam perjalanan dari SMP Negeri 2 Tasikmalaya menuju Lapangan Bale Kota Tasikmalaya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper