Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sofjan Wanandi: Peran China Penting di Asia

Ketua Tim Ahli Wakil Presiden Sofjan Wanandi menyatakan ditengah situasi global yang tak pasti, penguatan kerja sama dengan China menjadi salah satu yang dinilai sangat potensial untuk diperkuat.

Kabar24.com, JAKARTA — Ketua Tim Ahli Wakil Presiden Sofjan Wanandi menyatakan ditengah situasi global yang tak pasti, penguatan kerja sama dengan China menjadi salah satu yang dinilai sangat potensial untuk diperkuat.

Hal tersebut dikatakannya usai ikut mengantar Duta Besar China untuk Indonesia Xie Feng, yang berpamitan kepada Wakil Presiden Jusuf Kalla karena masa baktinya telah habis.

Dengan kondisi makro ekonomi global yang tak pasti dan langkah Amerika Serikat yang sulit ditebak, Sofjan mengatakan memang diperlukan penguatan kerja sama regional, seperti dengan China, Jepang atau Korea guna mengurangi ketergantungan dengan AS.

"Saya pikir hubungan dengan China daratan ini untuk kita penting juga ya tentu dalam situasi hari ini dengan ketidakpastian dunia. Kita perlu kerja sama regional ini, kita anggap penting sekali untuk  pembangunan Indonesia sendiri," katanya, di Kantor Wakil Presiden, Kamis (8/6/2017).

Dia melanjutkan, "Jadi tidak bisa lagi kita harapkan terlalu banyak pada Amerika, saya pikir ya dalam berinvestasi dan lain-lain juga."

Sofjan menjelaskan salah satu potensi penguatan adalah keikutsertaan Indonesia dalam kerangka kerja sama One Belt One Road (OBOR) yang ingin kembali memajukan ekonomi di jalur sutera atau kawasan Eurasia.

Dia mengatakan Indonesia masih membutuhkan proyek infastruktur bernilai jumbo, seperti pelabuhan atau jalan raya yang bisa dijajaki lebih lanjut dalam kerja sama maritime silk road tersebut.

"Jadi saya pikir bahwa apa pun sekarang ini, adalah bagaimana memperkuat Asia ini. Apa pun, peranan China itu penting sekali di Asia," jelasnya.

Sofjan meminta semua pihak tidak salah memaknai hubungan baik kedua negara.

"Maka itu kita mengharapkan kerjasama yang lebih baik dan lebih cepat lah. Jangan banyak salah pengertian yang tidak perlu," ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper