Bisnis.com, JAKARTA — Proses restrukturisasi utang PT Bintang Jaya Proteina Feedmil dan PT Sinka Sinye Agrotama (Sujaya Group) rupanya mulai menemui titik terang.
Perusahaan yang bergerak di bidang peternakan tersebut disebut telah mengantongi satu nama investor.
Konsultan keuangan Sujaya Group Fransiscus Alip dari AJ Capital mengungkapkan terdapat satu perusahaan asal Hong Kong yakni Macquarie Capital yang bersedia menyuntikkan dana. Investasi tersebut berupa dana awal untuk modal kerja debitur senilai US$12 juta.
"Iya, sudah ada investor yang mau memberikan modal bagi perusahaan yang sekarat ini," katanya kepada Bisnis, Senin (5/6/2017).
Modal kerja tersebut akan digunakan untuk memulihkan bisnis Sujaya Group (debitur) di semua lini usaha. Usaha debitur meliputi industri pakan ternak (feedmill), pembibitan (breeding farm), budidaya ayam pedaging (broiler farm), rumah potong ayam, dan pengolahan daging ayam (slaughter house and meat processing plant).
Pihaknya menjanjikan kepada kreditur untuk mengoperasikan kembali perusahan selama 2--3 tahun ke depan. Adapun hasil dari pengoperasian usaha digunakan untuk membayar kewajiban kepada para kreditur.
Utang debitur kepada para kreditur separatis dan konkuren mencapai Rp3 triliun. Kreditur pemegang jaminan (separatis) yang memilki tagihan antara lain Hong Kong and Shanghai Corporation Ltd atau HSBC, PT Bank Muamalat Tbk., PT Bank Rabobank International Indonesia, PT Bank Permata Tbk., PT Bank Mayora, PT Bank Central Asia Tbk. dan PT Bank Artha Graha International Tbk.
Seperti diketahui, PT Bintang Jaya Proteina Feedmil dan PT Sinka Sinye Agrotamaberstatus PKPU sejak 18 Oktober 2016. Saat itu, HSBC bertindak selaku pemohon yang telah memberikan fasilitas pinjaman masing-masing senilai Rp622,26 miliar dan Rp62,86 miliar.