Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jasa Konstruksi, Sektor Paling Bermasalah Soal Tender

Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) menyatakan jasa konstruksi merupakan sektor yang paling kerap masuk perkara di Komisi.
/Bisnis
/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA -- Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) menyatakan jasa konstruksi merupakan sektor yang paling kerap masuk perkara di Komisi.

Goprera Panggabean, Direktur Penindakan KPPU, mengatakan jasa konstruksi berkontribusi 27% dari total 348 perkara. Konstruksi jauh meninggalkan sektor migas, alat kesehatan, peternakan, yang masing-masing berkontribusi sebanyak 5%.

Sejak KPPU berdiri, setidaknya ada 245 perkara tender yang ditangani Komisi. Sementara itu, untuk non tender sebanyak 55 perkara, serta 8 perkara untuk keterlambatan notifikasi merger.

"Karena kaitannya tentang tender, jadi memang konstruksi memimpin. Karena itu, kami tidak hanya menanggapi laporan terkait tender, tapi juga memberikam rekomendasi kepada LKPP untuk lebih ketat dalam penyelenggaraan tender," katanya dalam Paparan Kinerja KPPU, Selasa (30/5/2017).

Dari banyaknya perkara tender yang diputuskan KPPU, setidaknya nilai tender yang menjadi objek penanganan perkara hingga Mei 2017 Rp22,5 triliun.

Goprera menambahkan Komisi tidak membatasi diri dalam merespons laporan masyarakat, karena sudah menjadi amanat undang-undang. "Kami tidak bisa membatasi diri untuk menerima laporan, semuanya harus direspon," tambahnya.

Selama ini, KPPU setidaknya menerima 2.537 laporan, yang sebagian besar atau 73% perkara tender.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper