Kabar24.com, JAKARTA -- Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menilai media sosial akhir-akhir ini dipenuhi dengan isi yang bersifat provokatif, fitnah, dan berita sesat alias hoax.
Teranyar, gambar dan video seakan-akan terjadi bentrok antarwarga dan organisasi masyarakat (ormas) Islam di Pontianak, Kalimantan Barat, beredar luas dan menjadi viral di lini media Sosial, utamanya Facebook. Tjahjo mengatakan informasi yang beredar memang seolah-olah telah terjadi keributan antarwarga dan ormas Islam di Pontianak. Namun, dia memastikan semua itu tidak benar.
"Memang ada kegiatan yang bersamaan, antara Suku Dayak yang pawai dan pendukung aksi bela agama tetapi mereka sudah dalam pengawalan aparat keamanan sehingga situasi kondusif," ujar Tjahjo dalam laman resmi Kementerian Dalam Negeri, Minggu (21/5/2017).
Menurutnya, video dan gambar hoax itu sengaja disebarkan orang-orang tidak bertanggung jawab untuk memicu konflik dan perpecahan di tengah bangsa yang majemuk ini.
"Berita yang muncul mengerikan. Inilah yang memang diciptakan oleh provokator untuk konflik. Padahal video dan foto itu kejadiannya sudah lama," tutur Tjahjo.
Karena itu, dia meminta seluruh elemen masyarakat berhati-hati terhadap setiap kegiatan cipta opini yang dilakukan kelompok anti-Pancasila.
"Kita harus mampu memfilter pemberitaan hal tersebut di atas dan tidak membantu menyebarkan berita-berita yang tidak jelas," kata Tjahjo.