Kabar24.com, JAKARTA — Partai Golkar tetap mengusung Joko Widodo sebagai calon presiden dalam Pemilihan Presiden 2019 yang akan digelar serentak bersama dengan Pemilihan Legislatif.
Keputusan itu disampaikan Ketua Panitia Penyelenggara Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Golkar, Nurdin Halid. Rapimnas itu membahas persiapan Pemilu 2019, persiapan pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak 2018, dan merespons situasi politik terkini.
Menurut Nurdin, persiapan Pemilu 2019 itu ditandai dengan pembentukan Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu). Badan itu dibentuk dari tingkat pusat, tingkat provinsi, hingga tingkat kabupaten/kota.
Partai Golkar, kata dia, juga akan melakukan proses rekrutmen calon anggota legislatif (caleg) untuk pemilu 2019.
"Proses rekrutmen ini sudah mulai dilakukan Partai Golkar sebelum tahapan proses pemilu berjalan," katanya dalam keterangannyanya kepada wartawan, Minggu (21/5/2017).
Nurdin menjelaskan, proses rekrutmen tersebut dimulai dari sosialisasi kategori caleg berkualitas sesuai dengan aspirasi masyarakat dan kemudian dijaring melalui mekanisme survei.
Para bakal caleg yang namanya masuk dalam bursa penjaringan, menurut Nurdin, wajib mensosialisasikan program-program partai pada saat dirinya melakukan kegiatan di masyarakat untuk meningkatkan popularitasnya.
Sedangkan untuk calon presiden, Partai Golkar melalui Rapimnas di Jakarta pada November 2016, telah memutuskan mengusung Joko Widodo sebagai calon presiden pada Pemilu 2019.
Menurut dia, Partai Golkar memutuskan mengusung calon presiden sejak awal agar memiliki cukup waktu untuk mensosialisasikannya kepada masyarakat. "Saat ini, Partai Golkar sudah mensosialisasikan, Pak Jokowi sebagai calon presiden, baik di tingkat pusat maupun daerah," katanya.