Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jateng Bidik Wisman Asal China Untuk Realisasikan Target

Jawa Tengah menargetkan dapat mendatangkan 1,2 juta wisatawan mancanegara pada 2020 mendatang dengan strategi membidik Tiongkok sebagai negara tujuan utama pengembangan pemasaran pariwisata
Turis China/Antara
Turis China/Antara

Bisnis.com, SEMARANG — Jawa Tengah menargetkan dapat mendatangkan 1,2 juta wisatawan mancanegara pada 2020 mendatang dengan strategi membidik China sebagai negara tujuan utama pengembangan pemasaran pariwisata.

Jumlah wisatawan mancanegara yang disasar tersebut seiring dengan total target nasional pada tahun yang sama yang mencapai 20 juta wisatawan mancanegara. Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Jawa Tengah Urip Sihabudin mengatakan China menjadi prioritas mengingat potensi negara tersebut yang besar dari jumlah warga serta kondisi ekonominya.

“China  potensinya besar dan perhatian mereka terhadap wisata kita juga cukup besar. Oleh karena itu saat ini kita fokus menggarap pasar tersebut,” ujarnya, Selasa (16/5/2017).

Kendati demikian, lanjut dia, masih terdapat beberapa kendala dalam menggaet wisatawan dari negeri Tirai Bambu itu. Diantaranya permasalahan sumber daya manusia di mana pemandu wisata di Jawa Tengah yang menguasai bahasa Mandarin masih minim.

Oleh karena itu menurutnya pihaknya akan melakukan pelatihan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Di sisi lain, dalam segi pemasaran Pemprov Jateng menggunakan satu brand yang sama dengan pusat seperti Wonderful atau Pesona Indonesia. Dia berharap hal itu akan diikuti oleh setiap daerah yang menonjolkan pariwisata di Jateng.

Ketua DPD Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies (Asita) Jawa Tengah Joko Suratno mengatakan target 1,2 juta wisatawan mancanegara pada 2020 sangat besar namun tak mustahil direalisasikan. Dia menyebut, pada tahun lalu kunjungan wisatawan asing ke Jateng hanya sekitar 400 ribu orang.

Untuk merealisasikan target itu pihaknya memiliki komisi khusus yang menggodok paket wisata Jateng untuk wisatawan asing.

“Sudah disampaikan ke pemerintah untuk sama-sama dipromosikan. Tidak jauh dengan destinasi atau atraksi yang sedang dipromosikan pemerintah pusat dan provinsi yaitu Borobudur, Karimun Jawa, Dieng, dan Sangiran", ujarnya.

Akan tetapi menurutnya saat ini promosi keempat tujuan utama tersbeut belum maksimal dan baru Borobudur yang memberikan kontribusi besar. Untuk itu, pihaknya tidak mau menunggu lama hingga tiga tahun ke depan, menurutnya dari tahun ini dan tahun depan pengembangan pasar ke Tiongkok harus sudah dijalankan maksimal.

Oleh karenanya pihaknya melakukan kerja sama dengan perusahan penerbangan dengan tujuan Tiongkok ke Semarang dan Solo untuk membuka penerbangan langsung. Saat ini, belum ada penerbangan langsung dari negeri dengan penduduk terbesar di dunia tersebut.

Wisatawan asing yang mendominasi kunjungan ke Jateng saat ini berasal dari Singapura dan Malaysia.

“Potensi wisatawan itu harus digarap melalui pintu masuk langsung yang mendarat di imigrasi bukan dari Bali dikirim ke Jateng,” ujarnya.

Mengutip data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) Jateng, pada kuartal I/2017 kedatangan wisatawan mancanegara melalui Bandara Adi Sumarmo mencapai 1.526 orang. Jumlah itu menurun 17,87% dari periode yang sama tahun lalu sebanyak 1.858 orang.

Namun sebaliknya dengan kedatangan wisatawan mancanegara melalui Bandara Ahmad Yani meningkat 73,54%. Pada Januari-Maret 2017 sebanyak 5.791 orang dan pada kurun waktu yang sama tahun lalu 3.337 orang.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper