Bisnis.com, TOKYO -- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan bersilahturahim dengan Diaspora Indonesia di Jepang. Kegiatan itu berlangsung di Tokyo, di sela-sela agenda pertemuan Menteri Jonan dengan sejumlah korporasi Jepang.
Turut hadir Duta Besar Indonesia untuk Jepang Arifin Tasrif dan Utusan Khusus Presiden RI untuk Jepang Rahmat Gobel, serta mantan Menteri Perhubungan Jusman Syafei Jamal.
Pertemuan berlangsung di Balai Indonesia, Sekolah Republik Indonesia Tokyo, diikuti lebih dari 150 warga Indonesia. Mayoritas mereka adalah mahasiswa yang termasuk dalam Perhimpunan Pelajar Indonesia.
Firman, salah satu mahasiswa, menanyakan soal progres penanganan ekspor mineral dan divestasi PT Freeport McMoRan Indonesia.
Mahasiswa bernama Herman, bertanya tentang cadangan geothermal di Tanah Air yang bisa dimanfaatkan untuk pengembangan sumber energi.
Sementara itu, Huda, mahasiswa dari Tokyo Institute of Technology menanyakan penerapan Permen 12/2017 tentang Energi Baru Terbarukan.
Sigit Permana, mahasiswa fisika nuklir, ingin memastikan apakah energi nuklir masih menjadi pilihan terakhir untuk menjadi sumber energi nasional.
Adapun Susanti menanyakan ketersedian listrik di wilayah Kalimantan. "Kampung saya di Tarakan, listrik 3 kali mata sehari," ujarnya.
Menteri Jonan menanggapi satu persatu pertanyaan para diaspora tersebut, sesekali sambil bercanda
"Pemerintah kita mendorong agar harga energi bisa lebih murah ke masyarakat," kata Jonan, Minggu (14/5/2017).
Mengenai Freeport, Jonan menegaskan kedua belah pihak masih dalam perundingan tentang pajak dan pungutan daerah.
"Bolanya sudah di Kementerian Keuangan," ujarnya.
Jonan berharap para mahasiswa di Jepang dapat menyelesaikan studinya dan balik membangun negeri.
"Jangan kejar gelar, tapi ilmu yang bisa diterapkan di Indonesia." pesan Jonan.