Kabar24.com, KENDARI - Hujan berkepanjangan membuat warga Kelurahan Lepo-Lepo Kecamatan Baruga, Kota kendari Sulawesi Tenggara didera cemas.
Ratusan kepala keluarga di bantaran sungai Wanggu, Kelurahan Lepo-Lepo Kecamatan Baruga, Kota kendari Sulawesi Tenggara masih cemas karena hujan hingga Minggu (14/5/2017) pagi masih terjadi dengan intensitas sedang dan tinggi.
Pantauan di lokasi banjir hingga pukul 06.30 Wita, pendirian tenda pengungsi terhadap warga yang rumahnya di sekitar bantaran sungai Wanggu Lepo-Lepo itu masih dilakukan karena rumah mereka terendan banjir dengan ketinggian 1 meter hingga ada yang mencapai 1,5 meter.
Banjir setinggi satu meter lebih yang merendam ratusan rumah penduduk dan bangunan fasilitas umum di Kota Kendari sejak Jumat (12/5/) malam. Banjir sempat berangsur surut, namun setelah hujan kembali turun pada Sabtu (13/5) hingga tengah malam, maka warga setempat kembali cemas dan waspada.
Puluhan warga korban banjir yang telah dievakuasi, masih mengungsi di posko dan tenda darurat yang disiapkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Kendari dan instansi terkait.
Kepala BPBD Kota Kendari Suhardin mengungkapkan, korban banjir yang dievakuasi itu telah diberikan selimut maupun pakaian layak termasuk makanan di dapur umum.
"Sejauh ini belum ada laporan korban jiwa dalam musibah banjir di Kota Kendari, namun upaya evakuasi dan pertolongan kepada korban terus kami lakukan bekerjasama pihak terkait," ujar Suhardin.
Banjir yang merendam sejumlah wilayah, diakibatkan hujan duahari dua malam ini dengan intensitas tinggi sehingga sungai wanggu salah satu sungai terbesar di Kota Kendari, meluap ke rumah warga bersamaan dengan terjadinya air pasang laut di Teluk Kendari.
Bencana banjir serupa di Kota Kendari, pernah terjadi pada Juli 2013, merendam enam kecamatan dan mengakibatkan satu warga meninggal serta memaksa ribuan orang mengungsi.
Dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kendari, terus mengingatkan warga untuk mewaspadai banjir susulan, karena hujan ringan hingga lebat disertai guntur diperkirakan masih berpotensi.