Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Daerah Harapkan Satgas Pangan Berperan

Untuk mengendalikan harga-harga kebutuhan pokok masyarakat (kepokmas) menjelang bulan puasa tiba, sejumlah pemda di Jawa Barat berharap tim satgas pangan bisa berperan secara maksimal.
Warga berbelanja berbagai kebutuhan pokok dan bumbu/Antara
Warga berbelanja berbagai kebutuhan pokok dan bumbu/Antara

Kabar24.com, BANDUNG - Untuk mengendalikan harga-harga kebutuhan pokok masyarakat (kepokmas) menjelang bulan puasa tiba, sejumlah pemda di Jawa Barat berharap tim satgas pangan bisa berperan secara maksimal. Tidak menutup kemungkinan harga kepokmas akan kembali dipermainkan para pemburu rente.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bandung, Tisna Umaran mengatakan, satgas kartel yang terdiri dari aparat kepolisian dan instasi teknis seperti Bulog diharapkan dapat menyelesaikan munculnya berbagai kemungkinan persoalan yang mengganggu stabilitas harga.

"Misalnya saat kita membuka operasi pasar, yang belinya itu pedagang sendiri yang menyamar menjadi warga, kita ingin memastikan operasi pasar nanti efektif dan sampai dan tidak menyaingi pasar, operasi pasarnya pun berada di kantong-kantong yang membutuhkan," katanya, kepada wartawan, Minggu (7/5/2017).

Sedangkan upaya untuk mengendalikan inflasi kebutuhan pokok terutama menjelang Idukfitri, pemda akan menggelar operasi khusus (opsus). Tak hanya itu, pihaknya pun akan menggelar operasi pasar sebelum dan saat Ramadan berlangsung pada akhir Mei 2017 nanti.

Mengenai persedian kepokmas, pihaknya telah melakukan komunikasi dengan para komunitas petani terkait untuk produk-produk pertanian seperti padi, cabe merah, bawang merah dan yang lainya. Untuk padi pada April lalu telah terjadi panen raya sehingga menghasilkan 542.000 ton GKG yang dikonversikan dalam beras bisa mencukupi untuk empat bulan ke depan.

"Persiapan untuk Ramadan ini dari ketersediaan beras akan mencukupi. Kemarin memang terjadi banjir dan merendam 10 hektar tapi itu tidak menggangu ribuan hektar lainnya, kita mendapaktan bantuan juga dari TNI terkait swasembada pangan, bahkan kita surplus untuk empat bulan ke depan," ujarnya.

Terkait dengan harga cabai merah yang sempat meroket ke harga Rp120.000, Tisna mengatakan, bahwa hal tersebut dijadikan momentum untuk melakukan kemandirian bagi masyarakat dengan cara membagikan bibit cabai rawit dan merah untuk ditanam di pekarangannya.

Untuk meningkatkan produksi, pihaknya telah membagikan 60.000 bibit cabai rawit dan merah beserta polibagnya agar masyarakat bisa menanam di pekarangan masing-masing. Bibit tersebut berasal dari pemerintah pusat, provinsi dan dinas kewilayahan. Dari sisi program, kata Tisna, pemerintah pusat melakukan investifikasi cabe merah dan bawang merah.

"Tahun ini ada 90 hektar dan cabe merah ada sekitar 110 hektar yang tersebar ke sentra produksi cabe dan bawang merah," katanya.

Dikatakan Tisna, untuk kedua komoditas tersbebut di tingkat lapangan memiliki harga pembelian yang berada di bawah standar pembelian pemerintah.

"Dalam SK menteri pertandian dan perdagangan, harga untuk bawang merah itu Rp15.000, sedangkan di lapangan di jual Rp12.000 perkilogramnya," ucapnya.

Pemkot Cimahi pun akan mengantisipasi terjadinya permainan kartel oleh distributor. Dengan demikian, pembentukan satgas dianggap perlu dilakukan.

Kepala Bidang Pertanian Dispangtan Kota Cimahi, Mita Mustikasari mengatakan, antisipasi itu perlu dilakukan karena belajar dari pengalaman tahun sebelumnya ada kasus kenaikan harga cabai dan kelangkaan pasokan. Untuk itu, pihaknya membentuk satgas pangan.

"Karena berkaca dari kasus kenaikan harga cabai dan kelangkaan pasokan, maka kami perlu melakukan langkah antisipasi," katanya.

Mengenai ketersediaan kepokmas, pihaknya akan mengandalkan Badan Urusan Logistik (Bulog) Divre Jawa Barat yang sudah menyediakan kebutuhan pangan seperti beras yang mencapai 2,1 juta ton, daging 40.000 ton, gula 460.000 ton dan minyak goreng 1 juta liter.

Perihal pengamanan Kepokmas, pihak Kepolisian Resor Kota Cimahi bersama Dispangtan Kota Cimahi melakukan pertemuan untuk menindaklanjuti arahan dari Kementerian Pertanian mengenai ketersediaan stok pangan jelang bulan ramadhan.

Hal yang menjadi perhatian adalah perihal sering terjadinya permainan di bidang ekonomi yaitu penimbunan sembako dilakukan oleh oknum yang berniat mencari keuntungan sepihak.

"Hari ini memang ada arahan dari kementerian dan dinas terkait, berkenaan dengan persiapan menjelang bulan ramadhan hingga idul fitri nanti untuk menjaga ketersedian kepokmas," ungkap Kabag Ops Polresta Cimahi, Kompol Djarot Sungkowo.

Menindaklanjuti hal tersebut, Polres Kota Cimahi bersama Dinas Pangan dan Pertanian sudah membuat perencanaan untuk membentuk tim guna melakukan pengontrolan Mepokmas di lapangan. Untuk waktu, pemantauan tentunya akan lebih intensif, terutama mendekati hari raya idul fitri.

"Intinya untuk mengontrol ketersediaan pangan dan antisipasi penimbunan pangan seperti yang telah dijelaskan," paparnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Herdi Ardia
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper