Bisnis.com, JAKARTA - Pilkada DKI 2017 sudah berlalu. Namun, nama Ahok (Basuki Tjahaja Purnama) masih terus menjadi topik hangat. Selalu jadi trending topic.
Dari soal RS Sumber Waras hingga penistaan agama. Kasus ini semakin hangat jelang Pilkada DKI 2017. Usai Pilkada 2017? Soal Ahok terus saja tetap dihangatkan. Bahkan, hingga Rabu (3/5/2017) pukul 14.53 WIB ada 13.592 orang mendukung petisi Ahok Tak Menista Agama di situs www.change.org.
Seperti diketahui, sidang kasus dugaan penista agama dengan terdakwa Basuki Tjahaja Purnama akan masuk dalam tahap vonis pada 9 Mei 2017.
Pada petisi yang diinisiasi 26 alumni Harvard University di Indonesia itu tertulis catatan sederhana untuk majelis hakim kasus dugaan penodaan agama oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama .
Ahok kerap menjadi buah bibir bagi banyak orang, kkenapa?
Begitu juga kisah sebelumnya terkait karangan bunga yang dikirim simpatisannya ke Balaikota DKI, tempat Ahok bertugas sebagai Gubernur DKI hingga Oktober 2017.
Baca Juga
Tudingan negatif tak terhadang. Menurut mereka, semua itu direkayasa. Karangan bunga dipesan dari satu toko. Bahkan ada yang mengatakan karangan bunga itu: Dari Ahok Oleh Ahok Untuk Ahok. Masih banyak lagi. Terakhir, karangan bunga itu pun dibakar yang diduga dilakukan oleh peserta demo Hari Buruh 1 Mei 2017.
Dari laporan kantor berita Antara, massa buruh yang melakukan aksi demonstrasi May Day merusak bahkan membakar sejumlah karangan bunga untuk Ahok-Djarot. Pembakaran dan perusakan karangan bunga terjadi di sekitar Balai Kota DKI Jakarta, Senin (1/5).
Massa buruh menumpukkan beberapa karangan bunga yang dikirimkan simpatisan Ahok dan Djarot kemudian membakarnya di tengah jalan. Orasi buruh juga terus dilakukan di tengah aksi tersebut. Berdasarkan pantauan di lapangan, di depan karangan bunga yang dibakar itu terdapat mobil komando aksi bertuliskan Federasi Serikat Pekerja Logam, Elektronik, dan Mesin Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (FSP LEM PSI) DKI Jakarta. Selain membakar, massa buruh juga merusak karangan bunga tersebut sehingga banyak di antara karangan bunga terutama yang terletak di sepanjang Jalan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, hancur.
Ahok, putra asli Bangka Belitung, terasa kontroversial. Gaya bicara dan sikap yang to the point alias tanpa tedeng aling-aling, tidak mau kompromi pada 'hengky pengky', memaksa Ahok kerap menajdi buah bibir dari berbagai pihak. Terutama yang tidak suka dengan dirinya. Omongan Ahok dianggap kasar dan keras.
Belakangan, setelah kalah dari pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Anies Baswedan dan Sandiaga Uno, isu sekitar Ahok kembali merebak.
Kabarnya, Presiden Jokowi akan melakukan reshuffle kabinet dan nama Ahok salah satu calon menteri pengganti. Dia diisukan akan menggantikan Tjahjo Kumolo sebagai Menteri Dalam Negeri, yang digeser menggantikan Asman Abnur, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dari PAN yang masuk dalam koalisi Jokowi tetapi mendukung Anies-Sandiaga.
Kenapa demikian? Kabarnya, biar Ahok yang melantik Gubernur dan Wakil Gubernur DKI yang baru, yang mengalahkan Ahok di Pilkada DKI 2017?
Mungkinkah itu terjadi? Bisa jika Ahok menjadi Mendagri. Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 35 tahun 2013 Tentang Tata cara Pelantikan Kepala Daerah dan/atau Wakil Kepala Daerah, pada Pasal 3 disebutkan: Menteri atas nama Presiden melantik Gubernur dan/atau Wakil Gubernur.
Rumor atau bukan tentang reshuffle itu, terasa menguat setelah ada sinyal dari Jokowi. Pada Sabtu, 22 April 2017, saat membuka acara Kongres Ekonomi Umat di Jakarta, Jokowi mengancam akan mencopot menteri yang tidak mencapai target.
“Kalau tidak selesai, ya, pasti urusannya akan lain. Bisa diganti. Ya, saya blak-blakan saja. Dengan menteri juga begitu. Bisa diganti, bisa digeser, bisa dicopot, dan lain-lain,” katanya saat itu.
Meskipun kemudian, Presiden menjelaskan. “Tidak ada. Hari ini tidak ada reshuffle (kabinet). Minggu ini enggak ada. Bulan ini juga enggak ada," katanya, sebagaimana dikutip dari keterangan pers Istana Kepresidenan, Selasa (25/4/2017).
Pengamat Politik Hendri Satrio, di Bisnis.com (25/4/2017), mengaku telah memprediksi wacana reshuflle kabinet akan mengemuka sebelum Pilkada DKI putaran kedua. Menurut dia, wacana reshuflle kabinet oleh Presiden Jokowi menjadi pembicaraan yang populer.
Nah, apakah Anda sepakat atau tidak jika pemerintah ternyata melakukan reshuffle kabinet dan Ahok menjadi Mendagri?