Kabar24.com, JAKARTA — Wakil Presiden Jusuf Kalla berterima kasih kepada insan pers dalam memperingati Hari Kebebasan Pers Sedunia, Rabu (2/5/2017).
Kalla bercerita pada 20 tahun lalu, pers di Indonesia selalu mendapat pengawasan penuh dan wajib memenuhi serangkaian aturan yang ketat. Dampaknya, tidak mencerminkan media yang kritis dan tidak mampu memberikan kritik kepada pemerintah.
Setelah 1998, Kalla mengatakan ada tiga hal yang berubah drastis di Indonesia yaitu kebebasan berpendapat atau sistem nasional yang menjadi sangat demokratis, sistem pemerintahan yang otonomi dan kebebasan pers itu sendiri.
"Banyak negara di dunia ini tidak mampu menyatukan tiga hal tersebut. Tetapi Indonesia dapat menyatukan demokrasi, otonomi, dan kebebasan pers secara bersama-sama," katanya saat membuka World Press Freedom Day, Rabu (3/5/2017).
Menurutnya, peran pers pascareformasi berperan besar dalam memajukan demokrasi di negeri ini.
"Karena itu kita berterima kasih kepada seluruh media yang menyebabkan perubahan-perubahan yang sangat besar," katanya.
Kalla mengimbau pada seluruh insan untuk tetap menjaga kebebasan pers yang baik dan bertanggungjawab untuk kemajuan bangsa.
"Kebebasan itu bukan hanya sekadar kebebasan. Tapi kebebasan untuk bagaimana memajukan negeri ini," jelasnya.