Bisnis.com, JAKARTA - Berikut ini adalah ringkasan headlines BISNIS INDONESIA edisi cetak Rabu, 26 April 2017. Untuk menyimak lebih lanjut, silahkan kunjungi http://epaper.bisnis.com/
Seksi Market
Hal 13. KELEBIHAN LIKUIDITAS: 8 Emiten Berencana Buyback
Sepanjang paruh pertama tahun ini, delapan emiten mengungkapkan rencana pembelian kembali(buyback) saham baik untuk tujuan treasury stock maupun menggulirkan program MESOP.
Hal 14. OBLIGASI PEMERINTAH INDONESIA: Asing Terus Masuk
Aksi beli surat utang negara oleh investor asing semakin meningkat seiring dengan mengecilnya persepsi risiko berinvestasi di Indonesia.
Hal 15. KINERJA MONCER: Saatnya Mengoleksi Saham ITMG?
Siapa tak tergiur mengoleksi saham PT Indo Tambangraya Megah Tbk. Pada tahun ini, anak usaha Banpu Plc. tersebut membagikan dividen tunai hingga Rp1.142,86 per saham atau 99,84% dari perolehan laba bersih.
Hal 16. PROYEKSI PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITAS: Kuartal II, Transaksi Multilateral Melaju
Meski transaksi perdagangan berjangka komoditas pada kuartal I/2017 mengalami peningkatan secara keseluruhan, volume transaksi perdagangan multilateral justru menurun.
Baca Juga
Hal 17 - 20. TABEL BURSA
Hal 21. REVISI UU DANA PENSIUN: Penyelenggara Program Pensiun Diperluas
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bakal mendorong revisi atas Un dangundang No. 11/1992 tentang Dana Pensiun yang memberikan sejumlah pe nyesuaian, terutama pada aspek kelem ba ga an, manfaat, dan pengelolaan investasi.
Hal 22. PERTUMBUHAN PREMI: Bancassurance Masih Jadi Andalan
Sejumlah perusahaan asuransi jiwa masih mengandalkan pemasaran produk melalui saluran distribusi bancassurance untuk mencapai target pertumbuhan premi pada tahun ini.
Hal 23. KREDIT USAHA RAKYAT: Bunga 7%, Kredit Mikro Terancam
Para pelaku industri perbankan harap-harap cemas apabila rencana Wakil Presiden Jusuf Kalla menurunkan bunga kredit usaha rakyat (KUR) dari saat ini 9% menjadi 7% benar-benar direalisasikan dalam waktu dekat.
Hal 24. BANK DAERAH: Duit Nganggur Naik
Bank pembangunan daerah berupaya mengoptimalkan likuiditas yang berlebih dengan penempatan pada pasar uang antarbank dan instrumen Bank Indonesia pada awal tahun ini.