Bisnis.com, KAJEN -- Kabupaten Pekalongan menerima penghargaan dari Museum Rekor Indonesia atas deklarasi 12.000 perempuan berkebaya anti korupsi yang dilaksanakan di Alun-alun Kajen.
Ketua PKK Kabupaten Pekalongan Munafah Asip Kholbihi mengatakan sebenarnya, target pemerintah kabupaten untuk menghadirkan perempuan berkebaya hanya 12.000 orang. Namun, setelah dilakukan penghitungan, jumlah partisipan yang hadir melebihi target mencapai 16.076 perempuan.
"Kami ucapkan terimakasih kepada semua pihak dan masyarakat yang menyukseskan acara ini. Acara ini akan diisi dengam seminar tentang perempuan cerdas berkebaya yang anti korupsi," katanya, Sabtu (22/4/2017).
Pelaksanaan deklarasi ini dimaksudkan sebagai simbol bahwa perempuan tidak akan meninggalkan budaya bangsa dan mampu menjadi generasi yang menepis korupsi. Di samping itu, kegiatan ini juga ditujukan untuk meningkatkan ekonomi kreatif khususnya usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) karena banyaknya pengrajin kebaya di Kabupaten Kajen.
"Dengan adanya acara ini, banyak yang mendapatkan job. Mulai dari pengrajin kebaya sampai perias," katanya.
Usai deklarasi, pemerintah kabupaten juga mengadakan sarasehan dengan tema perempuan berkebaya anti korupsi yang diilhami dari R. A Kartini yang dihadiri oleh ibu-ibu PKK di Kabupaten Kajen.
Founder Komunitas Perempuan Berkebaya Rahmi Widayati mengatakan bahwa isu korupsi sudah mencuat sejak zaman Kartini. Wanita sebagai orang yang melahirkan generasi penerus bangsa, diharapkan bisa menjadi tiang keluarga agar setiap anggota keluarga tetap amanah.
"Ini bisa dimulai dari keluarga kita. Jangan bangga jika suami kita memperoleh penghasilan di luar haknya," katanya.