Kabar24.com, JAKARTA -- Malaysia telah mencapai kesepakatan untuk membayar Abu Dhabi sebesar US$2,5 miliar sebagai bagian dari penyelesaian utang lembaga milik pemerintah Malaysia, 1Malaysia Development Bhd.
Berdasarkan kesepakatan yang akan diumumkan pada Senin mendatang di London Stock Exchange, seorang sumber Bloomberg, Sabtu (22/4/2017), mengatakan Malaysia akan membayar Abu Dhabi sebesar US$1,2 miliar sebelum akhir tahun ini. Malaysia juga akan menanggung kewajiban kupon atas dua obligasi berdenominasi dolar AS yang diterbitkan 1MDB yang dijamin oleh wealth fund Timur Tengah, yakni International Petroleum Investment Co.
Sumber tersebut mengatakan 1MDB dan Kementerian Keuangan Malaysia akan membayar US$2,5 miliar yang dananya bersumber dari hasil penjualan unit Brazen Sky Ltd. dan 1MDB Global Investment Ltd. Malaysia dan Abu Dhabi sepakat untuk tidak menempuh jalur hukum sebelum Desember 2020, berkaitan dengan negosiasi sengketa senilai US$3,5 miliar terkait dengan dua obligasi itu.
Baca Juga
1MDB dan IPIC sebelumnya berada dalam pergumulan pembayaran kembali dua obligasi yang diterbitkan Malaysia yang berujung pada gagal bayar pada April 2016.
Kesepakatan itu menghapus rintangan penting di tengah investigasi dari AS ke Singapura, Hong Kong, dan Swiss menjadi pencucian uang dan penggelapan terkait 1MDB.
Perwakilan dari 1MDB dan menteri Kementerian Keuangan Malaysia tidak memberikan komentar atas pernyataan sumber Bloomberg itu.
Awalnya, Perdana Menteri Malaysia Najib Razak menggagas penarikan investasi asing. 1MDB lantas mengumpulkan miliaran dolar setelah awal 2009. Komite parlemen Malaysia mengidentifikasi terdapat transaksi tidak resmi setidaknya senilai US$4,2 miliar.